JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang pecel lele, Imam, mengeluhkan kepada calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, soal razia satpol PP di lingkungan usahanya, Peninggiran, Jakarta Selatan.
Lapak Imam berada di area yang dikategorikan dilarang untuk didirikan bangunan. Ia mengaku sudah berdagang di lokasi tersebut sejak 1998.
"Dari tahun 1998 berdagang, baru tahun ini kena (razia) kamtib (satpol PP)," kata Imam kepada Agus di Peninggiran, Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2016).
(Baca juga: "Pak Agus, kalau Ada Pinjaman Lunak Jangan Bertele-tele")
Setelah dirazia, Imam mencoba menebus barang dagangannya ke pihak satpol PP. Namun, menurut dia, dagangan itu tak bisa ditebus.
"Kalau memang ada ruang sedikit usaha di situ enggak apa-apa saya bayar, Pak. Mohon solusinya bagaimana," kata Imam.
Menanggapi keluhan Imam, Agus mengatakan bahwa ia tak sepakat dengan penertiban yang dilakukan tanpa solusi.
Apalagi, penertiban itu menyasar kaum kecil, seperti pedagang kaki lima (PKL). Menurut dia, penertiban PKL tanpa solusi akan memunculkan rasa takut.
Oleh karena itu, Agus memastikan akan memberikan lokasi khusus untuk PKL. "PKL nanti akan kami siapkan tempat dan rapikan, sehingga nanti justru jadi daya tarik sendiri," kata Agus.
Lokasi PKL itu akan berada di tempat strategis sehingga bisa menarik pengunjung. (Baca juga: Ini Program Rumah Rakyat ala Agus-Sylvi)
Ke depan, bila terpilih, Agus akan mempelajari titik-titik PKL di Jakarta. Bila harus ada penertiban, maka ia akan menghadirkan solusi untuk para PKL.