Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Stasiun Depok Baru Ditangani Kemenhub

Kompas.com - 15/12/2016, 23:16 WIB

DEPOK, KOMPAS — Pemerintah Kota Depok belum juga dapat menggunakan lahan kosong di Stasiun Depok Baru untuk terminal bus sementara meski sudah mendapat izin pinjam pakai dari Kementerian Perhubungan selaku pemilik lahan. PT Kereta Api Indonesia meminta adanya pertemuan dengan semua pihak sebelum lahan itu dimanfaatkan oleh Pemkot Depok selama terminal terpadu dalam proses pembangunan.

Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kota Depok Nina Suzana, Rabu (14/12), mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan pihak Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub untuk membahas hal tersebut.

"Karena sudah ada perjanjian pinjam pakai dari Kemenhub kepada Pemkot Depok, persoalan ini akan diselesaikan Ditjen Perkeretaapian dalam waktu yang tidak terlalu lama," tutur Nina.

Jumat (9/12), pihak pengembang proyek terminal terpadu, PT Andyka Investa, hendak menjebol tembok penghalang antara terminal dan stasiun, tetapi dihalangi pihak PT KAI. Tembok setinggi 3 meter dengan panjang sekitar 15 meter itu akan diruntuhkan untuk membuat akses angkutan masuk sementara ke lahan stasiun.

Terminal terpadu yang tengah dibangun tersebut nantinya akan mengintegrasikan Terminal Depok dengan Stasiun Depok Baru.

Bagian revitalisasi

Pembangunan terminal terpadu itu bagian dari revitalisasi Terminal Depok dengan perjanjian kerja sama bangun-guna-serah (build-operate-transfer) antara Pemkot Depok dan PT Andyka Investa sejak 2011. Pengembang diberi tenggat pada Februari 2017 untuk menyelesaikan bangunan terminal yang nantinya akan dilanjutkan dengan bangunan komersial lain.

Namun, hingga kini pembangunan belum bisa dilakukan karena aktivitas di terminal masih berlangsung.

Juru Bicara PT Andyka Investa Muttaqin mengatakan terus mundurnya pembangunan terminal terpadu itu di luar kemampuan pengembang. Seharusnya pembangunan dimulai sejak pertengahan 2016 karena akan diserahkan kepada Pemkot Depok pada 2017.

"Pekerjaan jadi molor mungkin, tetapi kami berusaha untuk tetap tepat waktu. Sebab, kalau terus mundur, kami juga rugi dan waktu pemanfaatannya pun berkurang," ujar Muttaqin.

Senior Manager Humas PT KAI Daop I Sapto Hartoyo mengatakan, PT KAI mendukung pembangunan yang dilakukan Pemkot Depok. "Tetapi, soal tanah yang ada di Stasiun Depok Baru akan segera diselesaikan setelah ada pertemuan antara PT KAI, Pemkot Depok, Balai Kereta Api Kemenhub, dan Badan Pertanahan Nasional dalam waktu dekat," kata Sapto.

(UTI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 15 Desember 2016, di halaman 26 dengan judul "Lahan Stasiun Depok Baru Ditangani Kemenhub".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com