Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Widodo yang Terima Kekerasan karena Bela Pasangan Cagub-Cawagub

Kompas.com - 10/01/2017, 07:01 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbedaan dukungan untuk calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta ternyata bisa berujung kepada tindak kekerasan. Hal ini dibuktikan dari kasus pengeroyokan Wakil Ketua Ranting PDI-P Jelambar Jakarta Barat, Widodo, pada Jumat (6/1/2017).

Ketika dijenguk calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di RS Royal Taruma, Widodo menceritakan bahwa sudah sejak dulu dia berbeda pilihan dengan warga sekitar.

Pada Pilpres 2014, Widodo mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla ketika warga sekitar mendukung Prabowo-Hatta.

Seperti diketahui, hasil akhirnya Jokowi-JK berhasil menang. Saat Pileg 2014, PDI-P juga mendapat perolehan suara terbanyak di Jakarta.

"Saya suksesin Jokowi di sana, menang Pak. Mereka enggak pernah menang. Mungkin mereka jadi sensitif," ujar Widodo kepada Djarot di RS Royal Taruma, Jakarta Barat, Sabtu (7/1/2017).

"Iya, karena di daerahmu itu kita enggak pernah kalah. Aku kan dari 2012 juga ke sana," jawab Djarot.

Perbedaan Widodo dengan warga sekitar kembali terjadi pada Pilkada DKI 2017 ini. Widodo mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, sementara warga lain tidak.

Kedatangan Djarot di Jelambar untuk blusukan memercik perselisihan. Berdasarkan cerita versi Widodo, sempat ada beberapa orang yang mencoba menghalangi blusukan itu.

"Yang kemarin (bilang) haram-haram itu. Terus saya bilang, 'Enggak ada yang haram'. Dia langsung nunjuk (bilang) 'Awas lu ya'," ujar Widodo.

Saat Djarot blusukan, Widodo memang ikut mengawalnya.

"Oh gitu. Waktu aku lewat dia bilang haram-haram gitu ya? Aku enggak dengar dia bilang haram-haram," ujar Djarot.

Pada malam harinya, Widodo sedang berada di warung. Kemudian, orang tersebut mendatangi Widodo dan mempersoalkan ucapan "haram" tadi siang.

"(Kata dia) ngapain lu ngomong haram?' 'Kan lu duluan yang ngomong haram'. Saya lagi ngantongin HP terus enggak lihat, udah dihajar sama dia," ujar Widodo. (Baca: Saat Dikeroyok, Widodo Sebut Tetangganya Malah Ikut Memprovokasi)

Siapa pengeroyoknya?

Kepada polisi, Widodo mengatakan pengeroyoknya berjumlah sekitar 10 orang. Dia juga mengatakan ada pelaku yang menghalangi warga lain untuk membantu memisahkan pengeroyokan itu agar dia bisa terus menerus dipukuli.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com