Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Agus Ditanya Cara Menangani Pemborosan Anggaran

Kompas.com - 16/01/2017, 14:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nada bicara calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono terdengar meninggi saat ada wartawan yang bertanya mengenai pemborosan APBD. Hal ini berbeda dibanding saat Agus menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya.

Ceritanya, putra sulung Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono itu tengah menjelaskan program pemberian dana Rp 1 miliar per RW per tahun. Kemudian, ada wartawan yang bertanya mengenai pemborosan APBD.

Agus terlihat terus mencoba mendengar lebih jelas pertanyaan wartawan tersebut. Sebab, suasana di sana tengah ramai.

"Apa? Yang mana? APBD?" tanya Agus kepada wartawan itu, seusai berkampanye di Jalan Cibanteng, Rawa Badak Utara, Jakarta Utara, Senin (16/1/2017).

"Bagaimana cara mencegah pemborosan APBD?" tanya wartawan itu kembali kepada Agus. "Yang mana yang memboroskan? Yang mana?" tanya Agus kembali.

Sambil memegang kamera, wartawan tersebut kembali menjelaskan pertanyaannya dengan terbata-bata.

"Cara mencegah pengeluaran atau pemborosan APBD?" tanya wartawan itu. (Baca: Program Rp 1 Miliar Per RW dari Agus Dinilai Mengkhawatirkan)

Mulai dari sini, nada bicara Agus berubah. Agus menduga pertanyaan wartawan itu terkait kemungkinan pemborosan dari program Rp 1 miliar per RW per tahun.

"Enggak, maksudnya (pemborosan) apa? (pemborosan) dalam konteks apa? Mas mengatakan itu (program Rp 1 miliar per RW per tahun) pemborosan (APBD) Rp 1 miliar, begitu?" tanya Agus.

Kemudian, wartawan lain mencoba menjelaskan detail maksud pertanyaan tersebut kepada Agus.

"Enggak, maksudnya cara Bapak mengontrol pengeluaran APBD biar enggak boros. Begitu kali, Pak," kata wartawan lainnya. Mendengar pertanyaan itu, Agus langsung menjawab.

"Ya jelas itu kan ada mekanismenya, semua bisa dihitung dengan baik. Saya tak terlalu memahami pertanyaan Anda karena tak spesifik pemborosan dalam hal apa. Kalau bisa secara langsung (dijelaskan) apa contohnya," kata Agus. (Baca: Bagaimana Cara Agus Yakinkan DPRD soal Program Rp 1 Miliar Tiap RW?)

Kompas TV AHY Janjikan Perubahan untuk Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com