Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sylvi: Ada Enggak Sih Penyandang Disabilitas Bekerja di Balai Kota?

Kompas.com - 10/02/2017, 21:16 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur nomor pemilihan satu DKI Jakarta, Sylviana Murni, mempertanyakan tak adanya penyandang disabilitas yang bekerja di Balai Kota DKI Jakarta.

Sylviana mengatakan, ia bersama calon gubernur nomor pemilihan satu DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, berencana merekrut para penyandang disabilitas untuk bekerja di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

"Ketika kita bicara tentang disabilitas, saya ingin konkretnya saja deh. Ada enggak sih di Balai Kota yang namanya penyandang disabilitas kerja, ada enggak sih?" tanya Sylviana, dalam debat publik, Jumat (10/2/2017).

(Baca juga: Sylviana: Per Hari Ada 500.000 Penyalahgunaan Narkoba)

Menurut Sylviana, penyandang disabilitas bisa direkrut untuk bekerja sebagai penerima keluar masuk surat. Kemudian, mereka juga bisa dipekerjakan di bawah BUMD DKI Jakarta.

"Sudah ada berapa (penyandang disabilitas yang bekerja di Pemprov DKI)? Ini yang harus dipertanyakan," kata Sylviana.

Selain itu, kata dia, honor petugas PKK dan jumantik tidak perlu dibatasi. Menurut Sylviana, kesejahteraan petugas PKK dan jumantik perlu ditingkatkan.

Sylviana juga menyoroti pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Seharusnya, menurut dia, kantor kelurahan bisa menjadi tempat bermain ibu dan anak.

"Saat saya menjadi Wali Kota Jakarta Pusat, di sana bisa panen. Kenapa? Ini karena perempuan luar biasa, empowerment," kata Sylviana.

(Baca juga: Anies: Izinkan Kami Tegaskan, Jakarta Kota Amat Ramah Narkoba)

Kompas TV Hukum dan Politik Jadi Bahasan Debat Kandidat Bupati Bolaang Mongondow Jilid 2
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com