Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Suasana TPS Berjejer di Matraman dan di Kelapa Gading

Kompas.com - 15/02/2017, 15:13 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain di Jalan Matraman Raya, tempat pemungutan suara (TPS) yang didirikan berjejer juga ditemui di RW 12, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (15/2/2017).

Namun, suasana TPS berjejer di kedua wilayah tersebut tampak berbeda. Di Pegangsaan Dua, suasana tampak lebih rapi.

Tenda-tenda tiap TPS dibalut kain warna merah dan putih. Kursi-kursi untuk pemilih yang menunggu berada di dalam tenda tersebut.

Pemilih yang tak kebagian kursi, berdiri dan berbaris di samping luar TPS. Ada delapan TPS yang didirikan di jalan perumahan, yakni TPS 40 sampai dengan TPS 47.

Sementara itu, di Jalan Matraman Raya, ada 13 tenda yang didirikan, yakni untuk TPS 07 sampai dengan TPS 19.

Namun, tenda-tenda di sana didirikan seadanya. Bangku-bangku untuk pemilih berada di luar tenda. Pemilih pun hilir mudik ke sana ke mari.

TPS-TPS itu memakan dua ruas badan jalan. Menurut Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno,  perbedaan kondisi kedua TPS itu karena beda persiapan.

(Baca juga: TPS untuk Pemilih di Kompleks Berlan Didirikan di Jalan Matraman Raya)

Pendirian TPS di Pegangsaan Dua sudah disiapkan jauh-jauh hari, sementara pendirian TPS di Jalan Matraman Raya tanpa persiapan karena mulanya TPS akan didirikan terpisah di dalam Kompleks Berlan.

Namun, karena ada edaran pelarangan pendirian TPS di dalam kompleks TNI, pendirian TPS pun dipindahkan ke luar kompleks.

"Memang di Berlan itu agak kondisi darurat karena baru beberapa jam sebelumnya dipindah ke situ, menjelang subuh baru dibangun. (Pegangsaan Dua) seperti ini mepet-mepet juga, tapi berlangsung tertib karena sudah disiapkan jauh-jauh hari," ujar Sumarno di Pegangsaan Dua, Rabu (15/2/2017).

Sumarno mengakui, TPS di Berlan didirikan mendadak karena adanya larangan dari TNI. Alhasil, kondisinya menjadi padat dan berdempetan satu sama lain.

Asisten Sekda Bidang Pemerintahan Pemprov DKI Jakarta Bambang Sugiono juga mengatakan hal serupa.

Ada perbedaan suasana TPS di Jalan Matraman Raya dan Pegangsaan Dua. Pendirian TPS di Jalan Matraman Raya, kata Bambang, menjadi evaluasi untuk pemilu berikutnya.

"Di Matraman kepanasan semua, beda dengan di sini (Pegangsaan Dua). Ini yang perlu perbaikan-perbaikan ke depan, di masa-masa pemilu nanti sehingga masukkan ini bisa bermanfaat," kata Bambang dalam kesempatan yang sama.

Meski begitu, Bambang mengapresiasi para pemilih yang tetap datang ke TPS. Kekhawatirannya akan pemilih yang enggan datang ke TPS karena lokasi yang lebih jauh tidak terjadi.

"Makanya kami berpikir bahwa bukan masalah tempat lagi, tapi masyarakat Jakarta sudah mulai sadar bahwa memilih itu penting karena untuk penguasa ke depan," ucap Bambang.

(Baca juga: Larangan Dirikan TPS di Kompleks TNI Persulit Warga Gunakan Hak Pilihnya)

Dengan banyaknya pemilih yang datang ke TPS, Sumarno berharap tingkat partisipasi pemilih meningkat dibandingkan dengan Pilgub DKI Jakarta 2012 lalu.

Sumarno berharap, persentase tingkat partisipasi pemilih mendekati target nasional, yakni 77,5 persen.

"Harapannya ada peningkatan partisipasi pemilih. Pilkada 2012 yang lalu putaran pertama 65 persen, putaran kedua 68 persen. Kalau kita lihat tadi di jalan-jalan sepi, dugaan saya mereka pada datang ke TPS," tutur Sumarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com