Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wejangan dan Pujian Ahok untuk "Pasukan Warna"

Kompas.com - 24/02/2017, 19:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi kinerja para pekerja harian lepas (PHL), terutama saat menangani banjir di Jakarta. Para PHL ini dikenal dengan pasukan-pasukan berwarna.

Contohnya seperti petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) dan PHL Dinas Kebersihan yang disebut sebagai pasukan oranye. Kemudian PHL Dinas Sumber Daya Air dikenal sebagai pasukan biru.

"Ya semua kami hargai. Kami sangat apresiasi semua PPSU, UPK Badan Air, termasuk pasukan biru. Mereka semua kerja sangat dedikasi tinggi," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/2/2017).

Basuki mengatakan pasukan biru dan pasukan oranye merupakan pihak yang paling berjasa atas cepat surutnya genangan di Jakarta.

"Jadi kalau memang saluran sudah mampet gitu, hujan, banjir?, genangan cepat surut. Ini karena mereka semua, kalau dibilang mau kasih satu penghargaan, ya semuanya sama," kata Basuki.

Baru-baru ini, kinerja pasukan oranye tengah menjadi perhatian. Pertama, terkait meninggalnya Dennis, PPSU Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading.

Dia meninggal karena terseret arus di Kali Betik saat sedang memotret kondisi banjir. Basuki akan memberi bantuan kepada keluarga Dennis hingga sang istri melahirkan. (Baca: Penampakan Jembatan Rawan Tempat Anggota PPSU Terpeleset dan Hanyut)

Kedua, mengenai PPSU Kelurahan Gondangdia, Dadan, yang menyelam membersihkan sampah di dalam saluran air berwarna hitam pekat.

Di dalam sebuah video yang menjadi viral di media sosial, Dadan tidak mengenakan perlengkapan pengamanan apapun saat membersihkan saluran. Basuki pun memberi wejangan kepada para pasukan berwarna ini.

"Saya cuma bilang jaga kesehatan saja," kata Basuki. (Baca: Ahok Pertanyakan "Pasukannya" yang Menyelam Tanpa Alat Pengaman)

Kompas TV Dadan Wiradana, anggota PPSU SKI Jakarta menjadi viral akibat aksinya melakukan penyelaman tanpa alat di selokan. Petugas Penaganan Sarana dan Prasarana Umum ini diperbincangkan netizen karena aksinya yang berhasil divideokan, saat dirinya masuk ke selokan penuh sampah yang kotor tanpa menggunakan alat bantu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com