Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik: Pansus MRT Enggak Ada Hubungannya dengan Ahok

Kompas.com - 10/03/2017, 10:06 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan pembentukan pansus terkait perpanjangan jalur mass rapit transit (MRT) fase II bukan untuk menghambat proyek pembangunan di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Taufik mengatakan tambahan pinjaman Rp 11,6 triliun yang diajukan untuk biaya perpanjangan jalur MRT akan menjadi beban Pemprov DKI selama bertahun-tahun.

"Rp 800 miliar loh DKI Jakarta harus bayar tiap tahunnya. Jadi enggak sederhana. Apa hubungannya ke si Ahok? Enggak ada urusannya ke si Ahok. Ini juga enggak ada niat menghambat," ujar Taufik kepada Kompas.com, Jumat (10/3/2017).

Taufik mengatakan butuh alasan jelas terkait perpanjangan jalur MRT fase II dari Bundaran HI hingga Ancol Timur. Padahal, sebelumnya jalur MRT fase II adalah Bundaran HI sampai Kampung Bandan.

Depo MRT pun akan dibangun di Kampung Bandan. Adapun, perpanjangan jalur hingga Ancol Timur karena PT KAI, sebagai pemegang konsesi lahan di Kampung Bandan, sudah mengadakan perjanjian kerja sama dengan pihak lain terkait lahan itu.

Taufik mengatakan alasan itu tidak logis. Seharusnya status lahan sudah bisa dipastikan pada kajian pertama ketika menentukan Kampung Bandan sebagai lokasi depo.

"Dulu bikin kajiannya bagaimana? Itu kan aneh aja. Makanya kita mau manggil KAI, kenapa dulu kajian ada, sekarang enggak ada? Kalau KAI lepas (lahan) setelah ada kajian dan perjanjian, berarti kan KAI nakal. Jadi yang masuk akal lah argumentasinya," ujar Taufik.

Selain itu, kata Taufik, kajian juga dibutuhkan dalam hal perpanjangan jalur hingga Ancol Timur ini. Misalnya seperti kajian jumlah penumpang yang akan menaiki MRT dari Bundaran HI hingga Ancol Timur.

"Sekarang ayo kita diskusiin pertimbangannya, yang mau ke Ancol Timur itu siapa? Dari Bundaran HI ke Ancol yang naik MRT itu berapa banyak? Kan mesti dikaji gitu," ujar Taufik.

Ahok sebelumnya mempertanyakan sikap anggota DPRD DKI Jakarta yang akan membentuk pansus untuk mengkaji usulan terkait penambahan dana dan perpanjangan rute MRT.

"Kalau kamu (DPRD) enggak setuju (perpanjangan rute), kamu mau pasang (bangun depo) dimana? Kalau (bangun depo) di Kampung Bandan, lahan punya KAI enggak beres gimana," kata Ahok kepada wartawan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (8/3/2017) malam. (Baca: Ahok Kesal terhadap DPRD DKI gara-gara MRT)

PT MRT mengajukan tambahan biaya perpanjangan jalur yang sebelumnya dari Bundaran HI-Kampung Bandan, diubah menjadi Bundaran HI-Ancol Timur. Biaya pinjaman yang diajukan sebesar Rp 11,7 triliun.

Kompas TV Sebanyak 29 bangunan dan halaman ruko di sepanjang Jalan Fatmawati Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, dibongkar oleh pihak Pemkot Jakarta Selatan, Selasa siang (28/2). Pembongkaran dilakukan karena lahan telah dibayarkan untuk proyek MRT.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com