JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, telah menyiapkan sejumlah saksi untuk mengawal tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta, 19 April 2017.
Anies mengatakan pengawalan TPS yang dilakukan saksi akan ditingkatkan dibanding pengawalan pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Insya Allah saksi kami (Anies-Sandi) memang sudah tertata rapi. Jadi sekarang tinggal mengaktifkan ulang dan jalankan," ujar Anies, usai berkampanye di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/4/2017).
(baca: Anies: Kita Ini Naik Mobil Sendiri, Naik Motor Sendiri, Individual Semuanya)
Sementara itu, jumlah saksi yang disiapkan oleh tim Anies-Sandi adalah sebanyak lima hingga sepuluh orang per TPS, sedangkan jumlah pengawas di tiap TPS akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Menurut Anies, pengawasan ini penting demi menjaga Pilkada DKI Jakarta berjalan adil, transparan dan demokratis.
"Kami kerahin warga negara saja, yuk pada jagain, yuk. Karena (pada putaran pertama) ada yang lucu-lucu TPS-nya," ujar Anies.
(baca: Anies: Bangun Persatuan di Jakarta adalah Prioritas Kita)
Sebelumnya, Anies mengatakan ada 542 TPS dengan hasil perolehan suaranya 90 persen memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Adapun pada Pilkada DKI Jakarta putaran pertama, pasangan Ahok-Djarot menang dengan perolehan suara 42,99 persen, dan unggul di empat wilayah di DKI Jakarta, yakni Kepulauan Seribu, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Pusat.
Kemudian pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh suara sebesar 39,95 persen.