Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polwan Menarik Perhatian Saat Rekonstruksi Penyanderaan di Angkot

Kompas.com - 27/04/2017, 18:12 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Duren Sawit menggelar rekonstruksi kasus penyanderaan di angkot yang terjadi beberapa waktu lalu di kolong flyover Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur. Dalam rekonstruksi itu, polisi mengganti peran korban dengan seorang polwan.

Pantauan Kompas.com, Kamis (27/4/2017), rekonstruksi dilakukan di area parkir samping pos polisi di Cipinang Indah, Jakarta Timur. Lokasi ini dipilih menggantikan lokasi aslinya untuk menghindari kemacetan.

Rekonstruksi dipimpin Kepala Polsek Duren Sawit Komisaris Yudho Huntoro. Dalam rekonstruksi, terlihat sopir KWK T25 Rawamangun-Pulogebang dihadirkan dengan mobilnya ke lokasi kejadian.

Aiptu Sunaryanto, yang menyelamatkan korban penyanderaan, Risma Oktaviani (25) dan anaknya Dafa (2), juga hadir di lokasi.

Risma dan anaknya digantikan oleh polwan yang menggendong boneka beruang. Seorang polwan lain juga menggantikan ibu penumpang angkot yang menyelamatkan diri lebih dulu saat penodongan terjadi.

Baca: Ada 17 Adegan dalam Rekonstruksi Kasus Penodongan di Angkot KWK

Sementara Hermawan, pelaku perampokan hadir langsung di lokasi ini. Hermawan terlihat mengenakan baju biru tersangka sambil memegang pisau tiruan.

Proses rekonstruksi yang berlangsung di area parkiran berjalan lancar, meski warga sekitar yang tahu soal rekonstruksi itu datang untuk ikut menonton.

Kehadiran polwan bernama Vera yang menggantikan peran korban asli tersebut menarik perhatian warga yang menyaksikan jalannya rekonstruksi.

Pada salah satu reka adegan, di mana pelaku merangkul polwan berambut pendek itu, warga yang menonton melontarkan guyonan.

Pada adegan itu pelaku memperagakan adegan di mana dia menempelkan pisau ke leher korban.

"Jangan lama-lama," celetuk warga sembari tertawa di lokasi rekonstruksi, Kamis sore.

Baca: Korban Penodongan di Angkot Berterima Kasih kepada Polisi dan Ojek

Kepala Polsek Duren Sawit Komisaris Yudho Huntoro mengatakan, korban dalam kasus ini sengaja diganti karena polisi melihat korban akan trauma jika bertemu langsung dengan pelaku lagi.

"Karena korban setidaknya masih trauma psikis dan tidak mau ketemu pelaku dan tersangka, maka diganti anggota polwan," ujar Yudho.

Kompas TV Video Amatir Rekam Detik-Detik Penyanderaan Angkot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com