Salin Artikel

Wali Kota Depok Tak Ada di Kantor, Massa Anti-SSA Membubarkan Diri

Sebelumnya mereka sempat berunjuk rasa selama sekitar satu jam dan membubarkan diri setelah perwakilan mereka gagal menemui Wali Kota Depok Idris Abdul Somad.

Idris ternyata tak berada di kantornya karena sedang menghadiri acara Pemprov Jawa Barat di Bandung.

Kondisi ini membuat perwakilan pengunjuk rasa hanya ditemui jajaran Satpol PP Pemkot Depok.

Baca: Tolak Sistem Satu Arah di Depok, Warga Unjuk Rasa di Tiga Lokasi

Salah seorang perwakilan pengunjuk rasa yang ikut berdialog, Toro, menyatakan, aspirasi mereka akan percuma jika tidak disampaikan langsung ke Idris.

"Karena hanya wali kota yang berwenang mencabut atau tidak SSA ini. Karena wali kotanya tidak ada, percuma juga jika kita terus ada sini sampai sore," kata Toro saat menemui kembali rekan-rekannya yang menunggu di depan Balai Kota.

Massa anti-SSA yang sebagian besar warga dan pedagang dari Jalan Dewi Sartika ini akhirnya membubarkan diri dengan tertib.

Sebelum bubar, mereka sempat mengingatkan pemerintah untuk bersiap kembali apabila aksi lanjutan digelar.

"Untuk hari ini kita cukupkan sampai di sini dulu. Tapi kita pasti akan kembali turun sampai SSA dicabut," ujar Toro melalui pengeras suara.

Jalan Dewi Sartika merupakan satu dari tiga jalan yang menjadi lokasi penerapan SSA. Dua jalan lainnya adalah Jalan Nusantara dan Jalan Arif Rahman Hakim.

Penerapan SSA di tiga ruas jalan di Depok masih dalam tahap uji coba. Uji coba SSA dimulai di Jalan Dewi Sartika dan Jalan Nusantara pada 29 Juli.

Baca: "Kami Minta Wali Kota Cabut Sistem Satu Arah! Usaha Kami Jadi Sepi!"

Uji coba di kedua ruas jalan tersebut tidak terikat pada waktu-waktu tertentu artinya sistem satu arah berlaku selama 24 jam.

Pada 14 Agustus, uji coba sistem satu arah diperluas ke Jalan Arif Rahman Hakim. Berbeda dengan kedua ruas jalan lainnya, SSA di jalan ini hanya diberlakukan pada pukul 15.00-22.00 WIB.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/07/12521221/wali-kota-depok-tak-ada-di-kantor-massa-anti-ssa-membubarkan-diri

Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke