Salin Artikel

Polisi Tangkap Komplotan Pengoplos Gas yang Dijual di Kemang hingga Ciledug

Padahal, tabung gas 12 kilogram itu diisi dengan tiga gas 3 kilogram yang berarti isinya hanya 9 kilogram.

"Tersangka ada yang berperan memberi modal, ada sopir dan ada satu yang bagian mendistribusikan," ujar Bismo, di Mapolrestro Jakarta Selatan, Rabu (20/9/2017).

Komplotan itu sudah beraksi sejak empat bulan lalu. Pada dua bulan pertama, mereka mencari pembeli dan tabung gas kosong ukuran 12 kilogram serta tabung gas kosong ukuran 3 kilogram.

(baca: Lima Orang Dijadikan Tersangka Kasus Gas Oplosan di Sawangan)

Gas 3 kilogram dibeli dari warga tidak mampu di daerah. Setelah mendapat banyak tabung gas 3 kilogram, mereka menukarkannya di agen untuk membeli yang penuh.

Modal yang dibutuhkan untuk memeroleh gas melon itu tidak sampai Rp 30.000. Tabung-tabung gas 3 kilogram yang sudah terisi itu kemudian dipindahkan isinya ke tabung gas 12 kilogram dengan cara disuntik menggunakan jarum besi.

Setelah itu, gas 12 kilogram yang hanya berisi 9 kilogram itu dijual ke warung-warung di daerah Kemang, Kebayoran Lama, Ciledug, dan sekitarnya.

Mereka menjual harga normal mulai dari Rp 120.000 hingga Rp 130.000. Sehari, komplotan tersebut bisa mendistribusikan 15 tabung gas dengan menggunakan mobil bak.

Polisi mengetahui praktik pengoplosan tabung gas itu dari laporan warga.

Adapun praktik pengoplosan dilakukan di sebuah rumah dan tetangga kerap mencium bau gas dari rumah tersebut.

"Tetanga komplain dengan bau gas, ini berbahaya," ujar Bismo.

Pengoplosan dipelajari para pelaku dari komplotan lain yang lebih dulu ditangkap polisi. Atas perbuatannya, para pelaku dikenakan Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang Migas dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/20/20185851/polisi-tangkap-komplotan-pengoplos-gas-yang-dijual-di-kemang-hingga

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke