Salin Artikel

Depok Masih Cari Cara Mengurai Kemacetan Tanpa Merugikan Usaha Warga

Pada unjuk rasa kali ini, warga yang mengatasnamakan diri Forum Warga Tolak SSA kembali menyatakan bahwa mereka adalah pedagang dan warga di lokasi penerapan SSA yang menyatakan dirugikan selama hampir dua bulan penerapan SSA.

"Kami ke sini untuk menyuarakan nasib ratusan pedagang dan pengendara lainnya terhadap masalah SSA ini yang memiliki dampak ekonomi dan lainnya," kata seorang pedagang di Pasar Depok Jaya, Yani.

Penerapan SSA di Depok dilakukan di Jalan Arif Rahman Hakim, Nusantara, dan Dewi Sartika.

Sampai saat ini, status penerapannya masih dalam tahap uji coba. Hasil kajian dari Dinas Perhubungan Kota Depok sebenarnya menyatakan uji coba penerapan SSA berhasil menekan tingkat kemacetan di Depok.

Ada tiga paramater yang digunakan dalam evaluasi terhadap penerapan SSA di Depok, yakni kecepatan kendaraan, waktu tempuh, dan panjang antrean.

(baca: Sistem Satu Arah di Depok Belum Kurangi Kemacetan Saat Akhir Pekan)

Dari tiga paramater tersebut, semuanya disebut menunjukkan adanya peningkatan terhadap kinerja jaringan jalan di Depok. Namun, di sisi lain, penerapan SSA dikeluhkan para pedagang di Jalan Dewi Sartika karena omzet menurun.

Kondisi inilah yang membuat Pemerintah Kota Depok belum memutuskan lanjut atau tidaknya SSA ke penerapan secara permanen sampai adanya solusi bagi pelaku usaha yang selama ini menolak.

Ditemui usai menerima perwakilan pengunjuk rasa dari warga yang menolak penerapan SSA, Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Gandara Budiana menyatakan sebelum dilanjutkan ke tahap permanen, pihaknya akan terus menyerap masukan dari berbagai pihak, termasuk dari kelompok masyarakat yang menolak.

"Kalau sementara ini akan kami lanjut. Tapi berbagai masukan kami akan bahas secara komperehensif. Apa yang menjadi kelemahan, kekurangan, itu semua yang jadi pertimbangan," kata Gandara, di Balai Kota Depok.

Gandara menyatakan untuk mengakomodasi aspirasi pedagang, Pemerintah Kota Depok kemungkinan akan segera membongkar separator di Jalan Dewi Sartika.

Cara ini diyakini akan mempermudah pengguna kendaraan yang melintas untuk singgah di toko-toko yang ada di lokasi tersebut.

"Pembongkaran separator bertujuan untuk memperlancar sirkulasi kendaraan dan mempermudah kendaraan singgah untuk meningkatkan perekonomian di situ," kata Gandara.

(baca: Sistem Satu Arah di Depok Dinilai Bisa Berhasil Jika Konsisten Diawasi)

Separator di Jalan Dewi Sartika dulunya dipasang sebagai pembatas arus kendaraan dari arah Jalan Margonda ke Jalan Raya Sawangan (timur ke barat) dengan yang datang dari arah sebaliknya.

Namun sejak SSA diterapkan, arus kendaraan yang melintas di Jalan Dewi Sartika hanya diperuntukkan bagi kendaraan dari arah Jalan Raya Sawangan menuju Jalan Margonda (barat ke timur).

Terhalangnya kendaraan dari arah barat oleh separator inilah yang dianggap membuat pengguna kendaraan jadi sulit singgah ke tempat usaha di Jalan Dewi Sartika. Karena itu, pembongkaran separator diyakini akan mampu menghilangkan masalah tersebut.

Menurut Gandara, Pemkot Depok tidak akan melanjutkan SSA ke tahap permanen sebelum ada solusi untuk warga yang menolak.

"Mudah-mudahan nantinya ada solusi yang paling baik untuk penerapan masalah transportasi di Kota Depok ini," ujarnya.


https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/28/07264581/depok-masih-cari-cara-mengurai-kemacetan-tanpa-merugikan-usaha-warga

Terkini Lainnya

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Megapolitan
Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke