Salin Artikel

Kehadiran Transportasi Online Belum Dipastikan Bisa Mengurai Kemacetan

“Ada dilema. Pertama, kehadiran transportasi online mengurangi minat masyarakat untuk membeli dan memiliki kendaraan pribadi. Karena kebutuhannya untuk mobilitas menggunakan kendaraan pribadi, bisa dilayani dengan transportasi online,” ujar Achmad usai acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2017).

Namun di sisi lain, ia melanjutkan, ada kekhawatiran pula kepemilikan kendaraan pribadi meningkat.

Menurut Achmad, hal tersebut disebabkan banyak masyarakat yang tergoda memiliki kendaraan sendiri. Nantinya, kendaraan tersebut dapat digunakan pribadi atau dijadikan usaha sampingan online.

Achmad mengatakan, saat ini memerlukan riset untuk melihat eksistensi transportasi online apakah efektif mengurangi kemacetan atau sebaliknya.

Baca: Kapolda Jabar: Transportasi Online Kebijakan Pemerintah Pusat

Dalam hal ini, kata dia, semestinya pemerintah yang harus mempertanggungjawabkan untuk mengatur lalu lintas.

Seperti halnya, kata Achmad persolan peraturan untuk transportasi online. Menurut dia, jika aturan tidak segera ditetapkan, maka akan terus menimbulkan potensi konflik di lapangan.

“Ini PR bagi pemerintah menghasilkan regulasi yang sistemik, yang berkeadilan bagi semuanya. Kehadiran online tidak ditolak tetapi harus diapresiasi, inovasi menggunakan teknologi tapi kepentingan masyarakat harus diperhatikan,” kata Achmad.

Dengan demikian, Achmad berharap ada peraturan yang dapat menyamakan aturan transportasi online dengan transportasi konvensional. Lalu juga pemerintah sebaiknya melihat apakah aturan yang dibuat itu, efektif atau tidak jika diterapkan di lapangan.

Baca: Transportasi Online Suatu Keniscayaan, Menhub Serukan Rekonsiliasi

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/17/21063251/kehadiran-transportasi-online-belum-dipastikan-bisa-mengurai-kemacetan

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke