Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, selain diejek, JS juga sempat dilukai teman-temannya.
"Iya sempat memang ditusuk bolpoin tangannya, sudah sembuh ya," ujar Hendy saat dihubungi, Selasa (31/10/2017).
Hendy menambahkan, akibat peristiwa tersebut, JS sempat tidak mau masuk sekolah.
"Itu kejadian sudah lama itu, dia gak mau masuk sekolah, di-bully sama teman-temannya," kata Hendy.
Hendy mengatakan, pihaknya belum bisa mengenakan sanksi kepada teman-teman JS pelaku perundungan karena masih berusia di bawah umur.
"Untuk proses karena anak-anak, kami akan kerja sama dengan pihak sekolah nanti dengan pihak polsek juga ada koordinasi. Paling kami berikan pemahaman kepada teman-temannya," ucap dia.
Berdasarkan cerita yang beredar dari salah satu akun Facebook bernama Bearo Zalukhu, disebutkan JS sering diperlakukan kasar, secara fisik maupun verbal.
JS diperlakukan seperti itu karena teman-temannya menganggap dia dari kalangan non-pribumi.
Menurut pemilik akun Bearo yang mengaku sebagai paman JS, dijelaskan keponakannya menerima perlakuan seperti itu sejak kasus dugaan penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama ramai diberitakan media massa.
Kala itu, JS sering disamakan dengan Basuki dan teman-temannya melampiaskan kekesalan mereka dengan menonjok sampai mengatakan akan membunuh JS.
Saat ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia sudah menerima laporan dan akan memberikan perlindungan terhadap JS.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/31/17273861/anak-sd-korban-perundungan-di-jaktim-sempat-ditusuk-pakai-bolpoin