"Gambir yang pertama. Nanti di Gambir kita akan tau seluruh informasi Gambir, berapa jumlah gedung, aset, panjang dan luas jalan," ujar Bambang di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Bambang mengatakan, nantinya di kecamatan tersebut warga Jakarta akan dapat mengetahui secara detail kondisi aset DKI hingga keaktifan pembayaran pajak unsur-unsur di dalamnya.
"Misal di Wisma Antara itu ada berapa banyak yang bersifat komersial, mana yang publik, yang komersial itu kafe atau apa. Mereka bayar pajaknya gimana sih, kita akan cegah kebocoran," kata dia.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan DKI Jakarta, Dian Ekowati, mengatakan, data-data Kecamatan Gambir sebetulnya telah ada di Badan Aset DKI.
"Nah nanti tinggal kita mengintegrasikan data yang ada di badan aset, barangkali prioritasnya dalam 3 bulan terakhir ini kita fokus di Gambir," kata dia, Rabu.
Dian mengatakan, pihaknya telah membuat time line tersendiri untuk memastikan pencatatan aset sesuai tenggat waktu yang telah ditentukan.
"Jadi seluruhnya kita fokuskan untuk data-datanya yang ada di Gambir, baik itu data aset, data pengelolaan air tanah, data kependudukan, dan data potensi pajak. Kita bekerja akan berkoordinasi dan membuat timeline seperti apa agar dalam tiga bulan terakhir target itu bisa kita penuhi," paparnya.
Ketua Komite Pencegahan Korupsi (KPK) Ibu Kota, Bambang Widjojanto mengatakan, program "Jakarta Satu" merupakan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang diyakini sebagai cara ampuh mencegah tindak korupsi.
Bambang menjelaskan, nantinya integrasi data tersebut akan dikemas dalam bentuk visual sehingga masyarakat dapat dengan mudah turut melakukan kontrol terhadap data yang telah diintegrasikan tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/17/17212801/gambir-ditunjuk-sebagai-kecamatan-pertama-rasakan-jakarta-satu