Salin Artikel

Besok, Ganjil-Genap di Pintu Tol Bekasi Berlaku Pukul 06.00-09.00

Penerapan ganjil-genap hanya berlaku pada dua pintu tol tersebut untuk arah Bekasi ke Jakarta, sementara arah sebaliknya tidak ada pemberlakuannya. Begitu juga untuk lajur khusus bus.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihatono menjelaskan, latar belakang dibuatnya paket kebijakan ini dikarenakan kondisi kemacetan parah yang di tol Cikampek-Jakarta, khususnya ruas Bekasi-Jakarta.

"Tidak benar pendapat yang mengatakan kebijakan penanganan kemacetan tol Jakarta-Cikampek tidak berdasarkan kajian dan analisis yang matang," ucap Bambang dalam siaran resminya, Sabtu (10/3/2018).

Kemacetan parah yang terjadi di segmen tertentu menyebabkan kecepatan rata-rata di tol Jakarta-cikampek hanya berkisar 32 km per jam (kpj), dan waktu tempu rata-rata 116 menit. Kondisi tersebut jauh dari batas kecepatan standar minimal tol, yakni 60 kpj.

Bagi masyarakat Bekasi yang ingin ke arah Jakarta menggunakan pelat nomor ganjil pada 12 Maret, tetap bisa melintasinya dengan beberapa opsi. Mulai dengan mencari pintu tol lain seperti Tambun dan Pondok Gede, menggunakan bus Transjakarta Jabodetabek yang sudah disediakan, atau berangkat lebih pagi dari jam pemberlakuan ganjil-genap.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Desi Aryani mengatakan adanya penerapan paket kebijakan ini akan mengurai kemacetan sebesar 25 persen dengan 8.000 kendaraan yang terdampak.

"Paling tidak 25 persen akan berkurang dari biasanya, ini bisa kami harapkan bisa mempercepat waktu tempuh dengan meningkatkan kecepatan kendaraan dari biasanya," kata Desi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/11/10175731/besok-ganjil-genap-di-pintu-tol-bekasi-berlaku-pukul-0600-0900

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke