Salin Artikel

28 Warga Jakarta Selatan hingga Bekasi Tewas akibat Miras Oplosan

Peristiwa itu terjadi di sejumlah daerah di Jabodetabek, mulai dari Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Depok, dan Bekasi.

Para korban membeli miras oplosan tersebut di warung-warung jamu. Miras tersebut tidak bermerek, bahkan hanya terbungkus plastik bening.

Harganya pun tak mahal, hanya Rp 15.000 hingga Rp 20.000.

Hingga berita ini diturunkan, Kompas.com mencatat ada 28 korban tewas akibat miras oplosan.

Belum diketahui kandungan apa yang terdapat dalam miras hingga menewaskan puluhan korban.

Polisi bekerja sama dengan toksikolog untuk mengungkap hal tersebut.

8 orang tewas di Jakarta Selatan

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, korban tewas akibat mengonsumsi miras oplosan terus bertambah.

Data terakhir disebutkan, korban mencapai delapan orang.

Ia mengatakan, 3 korban meninggal di RS Fatmawati, 3 korban meninggal di RSUD Pasar Minggu, dan 2 korban lainnya meninggal di RS Zahira, Pasar Minggu.

"Ternyata reaksi akibat mengonsumsi miras oplosan ini berbeda-beda. Ada yang sehari, ada yang dua hari," kata Indra di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (4/4/2018).

Seorang pedagang miras oplosan berinisial RS yang dibekuk polisi di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (3/4/2018) pagi, telah ditetapkan sebagai tersangka.

8 tewas di Depok

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, enam orang tewas akibat menenggak miras oplosan di Depok, Jawa Barat.

Ia mengatakan, kasus miras oplosan di Depok terjadi di dua lokasi berbeda.

Kasus pertama terjadi di Jalan Kober, Depok.

Di kawasan ini terdapat empat korban tewas berinisial MM, A, An, dan I.

Selain itu, ada juga 18 korban lainnya yang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Mereka antara lain NT, I, A, R, RB, AR, YB, Ag, Su, MF, AS, I, RW, RI, P, dan Br.

Menurut keterangan salah satu korban pada Minggu (1/4/2018) pukul 19.00, ia membeli miras "Gingseng" di sebuah toko jamu di Jalan Almaliyah, Jakarta Selatan, seharga Rp 15.000 per bungkus.

Untuk kasus di Jalan Kober ini ditangani Polres Jakarta Selatan karena para korban membeli miras oplosan di warung jamu milik RS di Jakarta Selatan.

Kasus kedua terjadi di Jalan Raya Cipayung, Depok.

Di lokasi ini, dua korban tewasberinisial DK dan AGs. Korban lain berinisial DKW masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Setelah minum minuman tersebut, korban mengalami gangguan kesehatan dan kembali ke rumahnya masing-masing hingga dua di antaranya tewas," katanya. 

Info terakhir yang diterima pada Rabu malam, dua korban tewas bertambah dari wilayah Pancoran. Mereka berinisial A (50) dan D (31).

10 tewas di Jakarta Timur

Sepuluh orang tewas akibat menenggak miras oplosan di Jakarta Timur. Argo mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di tiga lokasi yang berbeda di Jakarta Timur.

"Lokasi pertama di Kampung Jembatan Penggilingan, Cakung, Sabtu (31/3/2018). Lokasi kedua di Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jatinegara, dan lokasi ketiga di Jalan Raden Inten, Duren Sawit," kata Argo.

Ia mengatakan, ke-10 korban berinisial HD, R, DK, RP, AR, YA, AH, Y, FF, dan E.

Sembilan korban lainnya menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi dan RS Persahabatan.

"Menurut informasi terakhir yang kami dapatkan, enam orang kritis dan tiga yang lain sudah diperbolehkan pulang," katanya. 

2 tewas di Bekasi

Kejadian terakhir terjadi di Bekasi.

Kepala Subbagian Humas Polres Bekasi Kota Komisaris Erna Ruswing mengatakan, ada dua korban tewas akibat menenggak miras.

Kedua korban tewas diketahui berinisial MR dan A. Sementara korban lain yang masih menjalani perawatan adalah AB, AT, Y, dan D.

Erna mengatakan, keenam pemuda ini membeli miras oplosan di daerah Kelurahan Jatimekar, Jatiasih, Minggu (1/4/2018).

"Usai beli (miras oplosan) mereka langsung minum di belakang rumah AT sekitar pukul 17.30," ucap Erna. 

Polsek Pondok Gede yang menangani kasus ini masih terus menggali informasi dari toko jamu yang menjajakan miras oplosan tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/05/10283831/28-warga-jakarta-selatan-hingga-bekasi-tewas-akibat-miras-oplosan

Terkini Lainnya

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke