Salin Artikel

Potret Ojek "Online" Parkir Berjajar di Samping Jalur Bus Transjakarta Mangga Dua

Para pengemudi ojek online mengaku terpaksa memarkirkan kendaraan mereka di tengah jalan karena tidak mendapat tempat menunggu penumpang. Bila pun ada, mereka tetap ditarik ongkos parkir yang nilainya dianggap tidak sedikit.

Puji, seorang pengemudi ojek onlinemengatakan, tarif parkir yang ditetapkan pengelola gedung tidak sebanding dengan penghasilannya. Oleh karena itu, ia memilih menepikan motornya di tengah jalan.

"Kalau parkirnya di dalam (tempat parkir) kan bayar per jam. Logikanya gitu, kami argo nggak seberapa, bayar parkiran berjam-jam cuma buat parkir doang," kata Puji.

Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Heri, pengemudi ojek online lainnya. Ia mengusulkan agar pengelola gedung dapat memberikan tarif khusus bagi pengemudi ojek online agar tidak parkir di tengah jalan.

"Kami kan parkir juga enggak lama. Kalau mereka mau kerja sama sama ojol (ojek online), misalnya parkir Rp 2.000 seharian, ya enggak masalah, kami bakal masuk bayar parkir," katanya.

Para pengemudi ojek online juga tidak berani memarkirkan kendaraannya di tepi trotoar karena khawatir ditegur oleh petugas.

"Kalau di sana bakal kena tegor, kalau di sini enggak. Makanya anak-anak pada ke sini semua," kata Febri, pengemudi ojek online lainnya.

Ketiganya mengakui bahwa mereka melanggar aturan lalu lintas dengan memarkirkan motor di tengah jalan. Namun, mereka mengaskan bahwa hal tersebut dilakukan karena keterpaksaan.

"Dibilang melanggar ya kami melanggar, penilangan dari Polisi dan Dishub juga ada. Tapi ya balik lagi, mau enggak mau kami mesti di sini," kata Puji.

Febri menuturkan, tak jarang pula sepeda motor yang terparkir di sana terserempet kendaraan lainnya.

"Keserempet pernah, ketabrak juga ada. Ya mau gimana lagi namanya risiko kan," katanya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/15/16255441/potret-ojek-online-parkir-berjajar-di-samping-jalur-bus-transjakarta

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke