Salin Artikel

Ada Demo, Penumpang Susah Dapat Ojek "Online" dan Tarif Naik 2 Kali Lipat

Feni, salah satu karyawati perusahaan swasta mengaku kesulitan mendapatkan pengemudi ojek online. Fani mengatakan, sekitar pukul 11.30, dia memesan ojek online GrabBike dari Condet, Jakarta Timur menuju Kalibata.

Setelah beberapa kali mencoba, ia akhirnya dapat ojek online. Namun, menurutnya tarif naik dua kali lipat pada jam tersebut.

Merasa terlalu mahal, Fani mencoba menggunakan apliksi Go-Jek. Namun, tarif yang ditawarkan tak berbeda jauh dengan GrabBike.

"Gue tinggal di Condet, ke arah Stasiun Kalibata yang biasanya cuma Rp 7.000 tadi jadi Rp 15.000. Go-Jek juga enggak beda jauh. Akhirnya ngeliat mahal gue naik kopaja aja," ujar Feni.

Feni mengatakan tidak mengetahui ada demo besar-besaran yang dilakukan pengemudi ojek online di sekitar kawasan Senayan hari ini.

"Pengemudinya enggak ada jadinya demand-nya tinggi ya, ya udah gue naik kopaja aja. Kalau gue sih mikirnya enggak bisa naik ojek ya udah naik transjakarta aja enggak terlalu masalah," ujar Feni.

Kesulitan yang sama juga dirasakan Ivany. Karyawati salah satu satu perusahaan swasta ini bahkan terlambat ke salah satu acara karena tidak adanya pengemudi ojek online yang mau mengantarnya. Sekitar pukul 10.30, Ivany hendak berangkat dari Slipi menuju Cempaka Putih.

Namun, tarif yang dikenakan naik tiga kali lipat menjadi Rp 49.000. Merasa ingin cepat sampai ke tujuan, Ivany tetap memilih menggunakan ojek online. Namun, sudah 10 menit menunggu tidak ada satupun ojek online yang mengambil orderannya.

"Harganya RP 49.000, kayaknya naik tiga kali lipat. Ya udah karena memang sangat urgent ya aku ambil aja, Rp 49.000 enggak apa-apa deh. Tapi enggak ada yang pick. Ya udah aku jalan dikit ke halte transjakarta, terus naik bus. Tapi ke tempat tujuan kalau naik bus harus mutar-mutar. Belum sampai tujuan acaranya sudah selesai," ujar Ivany.

Hal serupa disampaikan Siska. Siska siang ini memesan GrabBike dari kawasan Monumen Nasional (Monas) menuju Tanjung Priok. Namun, sudah 20 menit menunggu, orderan Siska tak kunjung diambil oleh satupun ojek online.

"Enggak tahu ini sudah nunggu lama belum diambil. Memangnya ada apa ya kok begini?" ujar Siska.

Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda) yang merupakan persatuan ojek online menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI di Jalan Gatot Subroto, Senin (23/4/2018) ini.

Tiga tuntutan ditujukan Garda untuk Presiden Joko Widodo, Ketua DPRI Bambang Soesatyo, dan Komisi V DPR bidang perhubungan.

Sejumlah tuntutan ojek online yaitu pengakuan legal eksistensi, peranan, dan fungsi ojek online sebagai bagian sistem transportasi nasional, dan penerapan tarif standar dengan nilai yang wajar, yaitu Rp 3.000 sampai Rp 4.000 per kilometer dengan metode subsidi dari perusahaan aplikasi agar tarif untuk penumpang tetap murah dan terjangkau.

Garda juga menuntut perlindungan hukum dan keadilan bagi ojek online sebagai bagian dari tenaga kerja Indonesia yang mandiri.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/23/16461121/ada-demo-penumpang-susah-dapat-ojek-online-dan-tarif-naik-2-kali-lipat

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke