Salin Artikel

Cerita Lurah Kramatjati yang Dipuji Anies karena Selamatkan Aset DKI Rp 110 Miliar...

Aset yang dimaksud adalah Lapangan Hek di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, dengan nilai lebih dari Rp 110 miliar.

"Luasnya lebih kurang 7.200 meter persegi. Saat ini masih dalam gugatan hukum, (pihak) yang ingin menguasai lahan tersebut agar pindah tangan dari Pemprov DKI menjadi milik perorangan," kata Husin usai menerima penghargaan di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2018).

Husin menceritakan, lapangan yang biasa digunakan warga sekitar itu dulunya adalah tanah desa.

Ketika pemerintahan berubah bentuk, lahan itu otomatis di bawah penguasaan lurah setempat, kala itu Lurah Makasar.

Namun, pada 2005, seorang warga Bidaracina bernama Wan Ahmad dan ahli warisnya mengklaim kepemilikan lahan tersebut dengan menggugat Lurah Kramatjati saat itu.

Wan Ahmad dan ahli warisnya menang karena memegang selembar eigendom verponding dari zaman kolonial.

Husin sendiri baru menjadi Lurah Kramatjati pada 2015.

Ditemukannya bukti baru mendorong ia berjuang mengembalikan lahan itu kembali ke Pemprov DKI.

"Anaknya mantan Lurah Makasar tinggal di Kelurahan Kramatjati. Nah, karena dulu bapaknya lurah, surat itu sebagai tanah desa dia pegang. Cuma karena sudah meninggal, kan, lupa ngasih tahu begitu. Pada saat digugat (tahun 2005) enggak sempat Pemprov DKI menerima surat itu," ujarnya. 

Surat girik tanah desa itu akhirnya diserahkan ke Husin.

Bermodal keyakinan itu, Husin meminta bantuan Biro Hukum DKI mendaftarkan gugatan perdata.

Diintimidasi

Husin bercerita, ia sempat diancam preman penjaga tanah itu.

Preman-preman itu dikerahkan untuk menguasai tanah. Padahal, selama ini, tanah dimanfaatkan warga setempat untuk berbagai hal.

Karena tak ingin ada bentrokan antara warga dengan preman, Husin pun turun tangan.

"Saya dihimpit 300 orang preman dan 2.000 warga yang mau mempertahankan lahan," ujar Husin.

Husin mengaku tidak takut menghadapi intimidasi.

Ia mengatakan, ini sudah kewajibannya sebagai pimpinan wilayah untuk menjaga aset DKI.

Soal penghargaan dan pujian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Husin mengaku tidak menyangka sama sekali.

Ia memang sempat dipanggil dua pekan lalu untuk membicarakan gugatan hukum ini. Namun, tidak menyangka akan diberi penghargaan.

Husin berjanji akan terus berusaha menyelamatkan aset DKI.

"Rupanya di tingkat provinsi ngintip pekerjaan kami juga di sana. Memberikan penilaian tersembunyi yang kami sendiri juga enggak tahu, kan, saya juga kerja itu bukan karena untuk mendapatkan penghargaan, kan, saya enggak tahu itu," ujarnya. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/15/18365961/cerita-lurah-kramatjati-yang-dipuji-anies-karena-selamatkan-aset-dki-rp

Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke