Salin Artikel

Ganjil-Genap di Jalan Margonda Akan Berjalan Efektif jika...

Ia mengatakan, kemacetan di Depok kerap terjadi di Jalan Margonda karena dipadati pusat perbelanjaan dan kuliner.

Pemerintah, lanjut dia, seharusnya menyediakan transportasi massal yang memadai sebelum menerapkan ganjil-genap.

"Misalnya disediakan shuttle bus menuju Margonda. Dengan demikian orang bergerak tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi, tetapi menggunakan moda transportasi umum," ucap Ale saat dihubungi, Selasa (14/8/2018).

Pihaknya mengimbau Pemerintah Kota Depok melakukan kajian dan evaluasi mendalam dari berbagai aspek.

Pemkot Depok juga perlu mempersiapkan rute alternatif dan rekayasa lalu lintas dengan pemberlakuan sistem ganjil-genap.

"Yang penting kita lihat saja dulu nanti pas uji cobanya kemana saja nanti jalur alternatifnya. Nanti bisa dilihat kemacetannya signifikan atau tidak, rekayasa lalu lintas pun patut untuk disiapkan," ujarnya. 

Setelah penerapan ganjil-genap, Pemkot Depok dapat melihat seberapa efektif pengurangan kemacetan di Depok. Kemudian juga melihat pola perubahan transportasi masyarakat. 

Selain itu, ia juga mengimbau jalur alternatif saat ganjil-genap tidak dialihkan ke perkampungan atau perumahan.

Hal itu, lanjut dia, dapat menimbulkan titik kemacetan baru.

"Harusnya sih jalur alternatif tidak ada yang dilempar ke jalan perkampungan karena jalan perkampungan tidak dirancang untuk dilintasi kendaraan umum dalam jumlah banyak," ujar Ale. 

Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, pihaknya mewacanakan menerapkan sistem ganjil-genap di Depok, khususnya Jalan Margonda, setiap Sabtu dan Minggu. 

"Saya minta agar kebijakan ini dikaji lebih dalam dengan cermat. Dikaji bersama Dinas Perhubungan yang memang sudah punya pembicaraan sebelumnya secara informal dengan pihak-pihak terkait, misalnya polres dan satlantas," kata Idris di Balai Kota Depok, Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/8/2018).

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/15/05170051/ganjil-genap-di-jalan-margonda-akan-berjalan-efektif-jika-

Terkini Lainnya

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke