Salin Artikel

Tak Ada Sengketa Aset Pemprov DKI-PT KAI pada Pembangunan "Skybridge"

Sebelumnya, beredar kabar ada persoalan aset antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

PT KAI juga disebut meminta Pemprov DKI membayar sejumlah uang karena membangun skybridge di atas aset PT KAI.

"Sengketa antara Pemprov DKI dan PT KAI, menurut saya itu tidak tepat. Kedua belah pihak saling mendukung untuk pemanfaatan skybridge itu," kata Teguh di kantor Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/11/2018).

"Jadi hal-hal yang besar di media tidak ada. Seperti halnya masalah aset, itu tidak ada. Fokus kami terkait dengan masalah keselamatan, keamanan, dan pelayanan para penumpang," sambung Executive Vice President PT KAI Daop 1 Jakarta R. Dadan Rudiansyah.

Pendapat yang sama juga diungkapkan Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan. Ia mengatakan, pihaknya selalu melibatkan PT KAI dalam proses pembangunan skybridge.

"Tidak ada sengketa dengan PT KAI. Jadi, dari awal seperti yang kami sampaikan, PT KAI sudah kami libatkan dalam perencanaan skybridge ini," kata Yoory.

"Tujuan utama membangun skybridge ini adalah untuk mempermudah pejalan kaki, baik dari atau menuju stasiun. PT KAI memberikan masukan kepada kami hal-hal yang memang perlu ditambahkan dan diperhatikan seperti fasilitas sosial dan pengamanan," lanjutnya.

Yoory menyebut, Jalan Jatibaru Raya adalah aset milik negara.

"Bisa dikatakan ini (Jalan Jatibaru Raya) adalah tanah milik Indonesia," kata Yoory.

Skybridge Tanah Abang dipastikan rampung 23 November. Kendati demikian, para pedagang kaki lima (PKL) belum bisa memanfaatkan fasilitas skybridge karena Ombudsman merekomendasikan sejumlah hal yang harus dipastikan terlebih dahulu, salah satunya aspek keamanan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/16/13482461/tak-ada-sengketa-aset-pemprov-dki-pt-kai-pada-pembangunan-skybridge

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke