Salin Artikel

Kejar Bandung dan Surabaya, Pemprov DKI Buat "Masterplan" RTH

Rancangan ini dibuat demi mengejar ketertinggalan DKI dari Kota Bandung dan Surabaya yang sudah lebih dahulu memiliki program perencanaan pembangunan RTH.

"Pak Anies di awal kerjanya langsung melihat ini masterplan-nya enggak ada, makanya (selama ini) kami membangun ruang terbuka hijaunya definisinya sesuai dengan kebutuhan. Kami tanya masyarakat butuhnya apa segala macam, ternyata kan pemerintah harus berperan, aturan harus jelas," kata Kepala Seksi Perencanaan Pertamanan Dinas Kehutanan DKI Jakarta Herdianto kepada wartawan di gedung Graha Niaga Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).

Dalam masterplan ini, nanti akan diatur seluruh detail dari pembangunan RTH di Jakarta.

Mulai dari sifatnya apakah itu RTH aktif yang dapat dikunjungi warga untuk berekreasi atau RTH pasif yang berfungsi sebagai hutan kota, hingga tema dari RTH yang akan dibangun.

Lebih lanjut, Herdianto menyebut masterplan ini sangat dibutuhkan agar jika terjadi pertukaran pemerintah, kebijakan pembangunan RTH tidak ikut berubah.

Dalam penyusunan masterplan ini, Dinas Kehutanan akan melibatkan berbagai pihak agar apa yang dicanangkan sesuai dengan kebutuhan.

"Jadi di sini yang terlibat tim dari akademisi ada dari ITB, tentunya juga tenaga ahli itu kami undang sebagai narasumber dan tentunya yang terlibat masyarakat, stakeholder swasta juga kami undang, komunitas segala macamnya karena mereka akan mengisi kegiatan-kegiatan di sana," ujar Herdianto. 

Masterplan ini direncanakan selesai dalam dua bulan ke depan. Nantinya, masterplan itu akan diajukan oleh Dinas Kehutanan sebagai Pergub dan diusahakan menjadi Perda.

Pembuatan masterplan ini dilakukan seiring dengan akan dievaluasinya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi DKI Jakarta pada tahun ini.

"Masterplan ruang terbuka hijau itu turunan, kalau dibicarakan concept plan itu kan RTRW itu sudah ada, tapi RTRW itu kan dievaluasi per sepuluh tahun, kebetulan ini momennya sekarang nih tahun 2019 lagi di-review," jelas Herdianto.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/12/18564901/kejar-bandung-dan-surabaya-pemprov-dki-buat-masterplan-rth

Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke