Salin Artikel

Pemkab Bekasi Janjikan Kompensasi Uang, Warga Buka TPA Burangkeng

Ketua Tim 17 perwakilan warga Desa Burangkeng, Ali Gunawan mengatakan, TPA sudah dibuka pihaknya sejak pukul 08.00 WIB.

Sejumlah truk sampah pun sudah mulai memasuki TPA untuk membuang sampah yang sudah lama menumpuk.

"Sudah mulai dibuka tadi pagi, sudah (truk sampah masuk TPA) sekitar jam 8," kata Ali saat dikonfirmasi, Senin.

Ali menjelaskan, pembukaan TPA itu menyusul adanya kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Bekasi dengan warga Desa Burangkeng mengenai pemberian kompensasi berupa uang.

Pemkab Bekasi melalui Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bekasi menyatakan berjanji akan memberikan segala kompensasi yang dituntut warga Desa Burangkeng, termasuk kompensasi berupa uang.

"Intinya Pemerintah Kabupaten Bekasi berjanji memberikan kompensasi ke warga Burangkeng. Berbentuk uang pun siap memberikan konpensasi, asal ada aturan yang jelas mengenai itu. Jadi Pemda walau memberikan (kompensasi), jangan sampai melanggar aturan," ujar Ali.

Agar tak menyalahi aturan, Pemerintah Desa Burangkeng akan studi banding ke Pemerintah Kota Bekasi untuk belajar mengenai dasar hukum yang jelas tentang pemberian kompensasi berupa uang kepada warga.

Pemkot Bekasi diketahui sudah lebih dahulu menerapkan pemberian kompensasi berupa uang kepada warga Bantargebang yang terdampak negatif keberadaan TPST Bantargebang.

Hal itu berdasarkan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Kami ada rencana studi banding ke Kota Bekasi. Dasar hukum apa yang membuat Kota Bekasi bisa memberikan bantuan langsung tunai kepada warga yang terkena dampak TPA," tutur Ali.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Kabupaten Bekasi Dodi Agusa membenarkan bahwa TPA sudah dibuka dan truk sampah mulai memasuki kembali TPA untuk membuang sampah.

"Sudah dibuka. Kesepakatan warga ada beberapa item yang tadinya agak buntu. Jadi yang tadinya berupa uang bau, diambil kesimpulan, ADD (Anggaran Dana Desa) desanya nanti ditambah karena ada sampah di situ," ujar Dodi.

Adapun sejak Senin (4/3/2019) lalu, ratusan warga Desa Burangkeng berunjuk rasa di depan TPA Burangkeng dengan menutup TPA dan tak memperbolehkan ada aktivitas di dalam TPA.

Akibat selama 13 hari TPA ditutup, sampah menumpuk di sejumlah wilayah Kabupaten Bekasi.

Tuntutan warga Desa Burangkeng sebelumnya antara lain meminta dibangun saluran air di permukiman warga, diberikan uang kompensasi dari Pemkab Bekasi, perbaikan akses jalan TPA, pemeliharaan serta pembenahan TPA, dan lainnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/18/12301241/pemkab-bekasi-janjikan-kompensasi-uang-warga-buka-tpa-burangkeng

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke