Salin Artikel

Begini Kata Warga soal Bus Listrik Transjakarta

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, warga tampak silih berganti untuk melihat bus-bus listrik tersebut.

Ada yang sekadar masuk untuk mencoba duduk di dalam bus, berswafoto, hingga bertanya-tanya mengenai bus tersebut ke petugas yang berjaga di depan pintu.

Heri Susanto (42), warga yang datang bersama seluruh anggota keluarganya untuk melihat bus listrik tersebut mengaku cukup penasaran dengan calon kendaraan umum di Ibu Kota itu.

"Iya pertama saya liat di TV wah Transjakarta ada bus listrik, terus tadi kebetulan liat jadi masuk kesini," kata Heri kepada Kompaas.com di lokasi.

Bagi Heri, seharusnya pemerintah segera mengganti bus-bus yang ada dengan bus listrik karena dinilai lebih efisien dan bebas polusi.

Namun, sebelum diganti harus dilakukan uji coba lebih dahulu untuk mengetahui kemampuan dan kenyamanan bus tersebut.

"Keliatannya sih nyaman ya, tapi nanti kita belum tahu pas beroperasi gimana," ujar Herri.

Ia berharap ketika melayani warga nanti jumlah penumpang dari bus ini agar bisa dibatasi sehingga kenyamanan serta ketahanan dari bus ini bisa terjaga.

Pujian diberikan oleh warga lainnya yakni Abdul Fattah (49). Saat mencoba untuk duduk di jok penumpang salah satu bus yang dipamerkan, Fatah menilai bus listrik ini lebih nyaman daripada bus-bus Transjakarta yang kini beroperasi.

"Sudah kayak bus-bus luar negeri," kata dia.

Namun Fatah khawatir terkait keamanan dari bus ini.

"Safety nya perlu di ujicoba, inikan dari listrik dari baterai sumber tenaganya, jadi kalau rusak kan bahaya orang batrai handphone aja bisa meledak," kata dia.

Sementara istri dari Fatah, Evi Erlina (48) khawatir operasional listrik dari bus tersebut dibebankan kepada warga.

"Nanti dengan ada bus listrik ini, ini kan fasilitas umum, jangan sampai nanti masyarakat yang dibebankan biaya listrik nya. Takutnya biaya listrik di alokasikan ke rumah tangga semua," kata dia.

Namun ia tetap mendukung langkah penggunaan bus listrik tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Terlebih mengingat salah satu bus diproduksi oleh perusahaan dalam negeri.

Ia mengimbau agak pemerintah cepat melakukan ujicoba terhadap bus listrik tersebut sehingga PT Mobil Anak Bangsa selaku yang memproduksi bus tersebut bisa mengembangkan bus mereka jadi pemeribtah tak perlu membeli bus dari luar negeri.

"Jadi ibaratnya uang negara bisa jadi pendapatan buat anak bangsa," kata dia

Sebelumnya, Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan, pameran bus ini listrik bertujuan untuk menyosialisasikan keberadaan bus tersebut kepada masyarakat.

"Tujuannya adalah untuk masyarakat bisa tahu, bisa melihat langsung bus listrik ini seperti apa, untuk membuat masyarakat merasa bahwa bus listrik ini memang sesuatu yang aman, bersih, dan mereka menyadari masa depan akan hadir di depan kita," kata Agung

Ia mengatakan, dengan dipamerkannya ketiga bus listrik tersebut diharapkan dapat menyadarkan masyarakat akan manfaat dari bus listrik. Sehingga peraturan mengenai kendaraan tanpa emisi ini bisa segera diterbitkan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/05/10553741/begini-kata-warga-soal-bus-listrik-transjakarta

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke