Salin Artikel

PPDB di SMPN 115 Tebet, Orangtua Murid Datang Sejak Pukul 04.00

Pantauan Kompas.com di SMP Negeri 115 Tebet pada pukul 09.00 WIB, tampak panitia PPDB tengah sibuk memanggil para orangtua yang tengah mengantre panjang. Beberapa panitia lainnya tengah sibuk memverifikasi data siswa di dalam kelas.

Sementara itu, sejumlah orangtua murid tengah mengantre panjang di lorong kelas menunggu nomor antreannya dipanggil.

Salah satunya, Ratna, warga Tebet Timur yang mengaku telah datang sejak pukul 06.00 WIB untuk mengambil nomor antrean.

“Saya saja yang datang pukul 06.00 WIB dapat nomor antreannya ke 143. Sekarang baru dipanggil sampai nomor 43,” ucap Ratna di SMPN 115, Jalan KH Abdullah Syafei, Tebet Timur, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2019).

Ia mengatakan, memilih SMPN 115 lantaran jarak sekolah dengan rumahnya berdekatan.

“Makanya pilih 115 karena memang rumah saya dekat banget ke sekolah jadi kalau nganter anak bisa jalan kaki. Kalau NEMnya 28,69,” ucapnya.

Sama halnya, Oliv, yang rumahnya hanya berjarak 500 meter dari sekolah mengatakan, dirinya telah mengantre dari pukul 04.00 WIB.

Oliv mengaku mendaftarkan anaknya kesekolah SMPN 115 ini karena dinilai sekolah favorit.

“Ini sekolah favorit sih makanya banyak yang daftar ke sekolah ini, saya saja datang pagi supaya langsung cepat daftarnya,” ujarnya.

Dengan jumlah NEM anaknya 28.00, ia optimistis anaknya dapat diterima di sekolah SMPN 115 ini.

“Ya berharapnya sih dapat ya, karena kan rumah saya juga deket banget dari sekolah, ditambah NEM anak saya juga tinggi,” ucapnya.

Sementara, Desi, warga Tebet lainnya mengaku bingung dengan sikap pemerintah yang tiba-tiba menggunakan nilai Ujian Nasional secara mendadak untuk menjadi pertimbangan diterimanya di SMP negeri.

Menurutnya, apabila ada dua pertimbangan tersebut dapat membuat orangtua bingung untuk mendaftarkan anaknya. Sebab sekolah SMPN 115 ini dinilai favorit dan hanya dapat menerima siswa-siswi dengan NEM tinggi.

“Bingung dong ya kalau misalnya NEM ya sudah NEM saja kaya dulu. Kalau misalnya zonasi ya sudah zonasi. Jangan tiba-tiba zonasi terus dilihat juga NEM-nya, ini kan jadi tidak fair. Kalau di sini diterima ngeliat NEM-nya juga pasti banyak orangtua yang pede daftarin anaknya di sini,” ucapnya.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah merilis jadwal pendaftaran PPDB jenjang SMP dan SMA yang akan dilaksanakan bersamaan secara online pada Senin, 24 Juni 2019 untuk jalur Zonasi Umum.

Beberapa persyaratan perlu dipersiapkan antara lain memiliki SKHUN (Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional, berusia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun pada tanggal 1 Juli 2019 dan memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan memperlihatkan Kartu Keluarga (KK).

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/24/10340981/ppdb-di-smpn-115-tebet-orangtua-murid-datang-sejak-pukul-0400

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke