Salin Artikel

Jerit Janda Tua Penghuni Pertama Perumahan Bougenville di Bekasi yang Digusur...

Rumah yang awalnya merupakan rumah dinas suami Atih itu masuk dalam 74 bangunan yang akan digusur Kementerian PUPR melalui Pemerintah Kota Bekasi di Jalan Bougenville Raya RT 001 RW 011.

Alasan penggusuran adalah pengamanan aset negara dan normalisasi DAS (daerah aliran sungai) Jatiluhur.

"Dulu suami saya bekerja di Kementerian PUPR jadi sopir Ditjen Pengairan. Asalnya mau dikasih rumah di bendungan, tapi enggak mau karena anak saya banyak. Akhirnya diarahkan oleh Perusahaan Otorita Jatiluhur di sini," ujar Atih kepada Kompas.com, Kamis siang.

Atih menunjukkan dua berkas surat sebagai bukti bahwa tempat tinggalnya merupakan hasil penunjukan dari pemerintah sebagai bentuk apresiasi terhadap bakti suaminya saat itu.

Kini, suaminya telah tiada.

Atih mengaku, sempat menunjukkan surat tersebut ke Pemkot Bekasi agar rumahnya tidak digusur, tetapi diabaikan.

"Enggak dapat tanggapan, mereka bilang semua harus dibongkar," ucap Atih.

Atih mengaku sudah 33 tahun mendiami lahan yang saat ini tengah digilas backhoe itu. Saat pertama kali tinggal di sana, hanya ia dan suaminya yang menetap.

"Sudah 33 tahun di sini. Nenek maunya tinggal sini dulunya (daripada di bendungan), lega halamannya, dulunya ini hutan. Pindahnya saja jam 10 malam, karena Nenek malu pindah ke hutan," kenang Atih.

"Dulunya suruh jaga lahan dari ujung sono sampai sono, di pagar. Tapi lama-lama kan banyak penghuni entah dari mana. Kita kena imbasnya juga dibongkar," tambah dia.

Atih mengaku tak bisa memilih tinggal di tempat lain karena tak punya uang untuk mengontrak rumah.

Ia beberapa kali bertahan meskipun rumah mungilnya terendam banjir karena posisinya dekat dengan lahan yang dulunya rawa.

"Sekarang mah enggak banjir. Dulu mah iya sedada, namanya rawa. Nenek saja bertahan terus banjir, karena nenek enggak bisa ngontrak," ujar Atih.

Direlokasi ke rusun

Atih mendengar kabar bahwa dirinya akan direlokasi ke Rusunawa Bekasi Jaya setelah digusur. Namun, ia merasa cemas.

"Nenek nyari duit harus gimana. Dulu minta sono, minta sini kadang-kadang nenek jualan jamu. Namanya jamu lakunya berapa sih. Nenek kan kakinya enggak kuat jalan lagi sekarang banyakan di rumah," kata Atih sambil menitikkan air mata.

"Nenek sendiri yang nyari duit, sudah tua kalau tinggal di rusun bagaimana?"imbuhnya.

Faktor usia dan kesehatan jadi sebab kegusaran Atih. Tinggal di rumah susun, di mana seseorang harus naik-turun tangga, tak sesuai dengan kondisi kesehatannya.

Ia juga merisaukan masa depannya jika tinggal di rusun. Pasalnya, ia akan tinggal sendirian dan tak punya kenalan. Sedangkan ia banyak membutuhkan bantuan.

"Nenek jalan kurang sehat. Kalau jauh-jauh di rusun nanti nenek makannya gimana? Nenek sendirian. Kalau di sini kan istilahnya Nenek banyak temen, cucu, saudara, bisa minta dianterin," kata Atih.

"Nenek di sono ngerinya kalau nyari makan susah kalau enggak ditanggung pemerintah. Kan nenek enggak bisa kemana-mana, jauh mesti naik-turun mobil. Nenek kan sudah enggak kuat lagi kakinya," ia menambahkan.

Kekhawatirannya bertambah karena di rusun lokasi tinggalnya sempit. Sedangkan di rumahnya yang digusur, masih ada beberapa ruang lain untuk tempat tinggal tiga orang anaknya yang keterbelakangan mental dan pengangguran.

"Anak nenek 1 enggak kerja, bangkrut dia rental. Tiga meninggal. Yang tiga lagi sama Nenek enggak ada kerjaannya, keterbelakangan mental," kata Atih.

Tak selang beberapa lama, backhoe pun menyasar rumah mungil Atih. Dalam sekejap, rumah berusia 33 tahun itu jadi puing-puing.

"Penginnya punya rumah sendiri yang aman, seperak saja. Enggak digusur sono enggak digusur sini, penginnya aman. Enggak apa- apa berjubel-jubel juga," tutup Atih.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/25/17111871/jerit-janda-tua-penghuni-pertama-perumahan-bougenville-di-bekasi-yang

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke