Salin Artikel

5 Fakta Penyergapan Penyelundupan 500 Kilogram Ganja di Pelabuhan Tanjung Priok

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan penyergapan terhadap upaya penyelundupan narkotika jenis ganja melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (12/8/2019), pukul 17.30 WIB.

Diperkirakan ganja yang dikirim melalui jalur laut tersebut memiliki berat 500 kilogram. Barang haram tersebut dikirim dari Aceh, transit di Bangka hingga akhirnya dikirimkan ke Jakarta.

Deputi pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengatakan, pihaknya turut mengamankan empat oranag pelaku dalam kasus tersebut.

Berikut fakta-fakta mengenai peyergapan tersebut:

1. Dibungkus ke dalam 445 paket

Arman mengatakan, ganja tersebut dibungkus oleh pelaku menggunakan plastik yang diselotip menjadi 445 paket.

"Satu paket itu lebih dari satu kilo," kata Atman di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin.

Ganja kering tersebut dikirim oleh pelaku menggunakan sebuah kapal roro bernama Sakura Ekspress hingga akhirnya bersandar di Jakarta pada Senin sore.

2. Amankan empat orang tersangka

Sebanyak empat orang tersangka diamankan di lokasi terpisah dalam penyergapan penyulundupan ganja tersebut.

Orang pertama yang diamankan BNN adalah pengemudi berinisal S yang menjemput truk bermuatan minibus berisi narkoba di Pelabuhan Tanjung Priok pada saat penyergapan.

"Orang ini disiapkan menjemput sebagai sopir dan juga nanti diperintahkan untuk mengantar ke tempat penyimpanan sementara," ujar Arman.

Tersangka kedua diamankan BNN di kawasan Ciledug, Tangerang. Pelaku ini berperan menerima barang dari tersangka kemudian menyimpannya di gudang penyimpanan.

Kemudian tersangka ketiga diamankan di Aceh. Ia berperan sebagai pengirim 500 Kilogram ganja tersebut dari sana.

"Yang keempat pengendali, penangkapan di daerah Banten," ucapnya.

3. Modus baru

Para pelaku menyelundupkan ratusan kilogram ganja tersebut di lantai sebuah minibus yang sudah dimanipulasi menggunakan plat baja. Lantai tersebut dilas permanen sehingga membutuhkan gerinda untuk memotongnya.

Minibus tersebut dinaikkan ke sebuah truk barang lalu dikirimkan menggunakan kapal roro sehingga dalam sekali pengiriman, mereka menggunakan tiga alat transportasi.

"Ini maksudnya tentu untuk mengelabui petugas, tentu ketika diperiksa ini sekedar kamuflase oleh pelaku dan sindikat untuk bisa aman tanpa kecurigaan kepada petugas pada saat dikirim ke Jakarta," ucap Arman.

"Untuk kasus ini ganja ini (modus) yang terbaru," sambungnya.

4. Pengembangan kasus ganja dalam kompresor

Arman mengatakan pengkungkapan kasus penyelundupan ganja di Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pengembangan dari kasus sebelumnya.

"Ini adalah kelanjutan operasi kita yang kita laksanakan pada hari Kamis yang lalu," kata Arman di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin.

Kasus yang dimaksud ialah terungkapnya penyelundupan ganja di dalam tabung kompresor di Kramatjati, Jakarta Timur pada Kamis (8/8/2019).

BNN kemudian melakukan penelusuran dan mengetahui barang haram tersebut akan kembali masuk ke Jakarta melalui jalur laut.

5. Sudah tiga kali lakukan pengiriman

Pelaku penyelundupan 500 Kilogram mengaku sudah tiga kali melakukan penyelundupak ke Jakarta.

"Menurut keterangan tersangka ini sudah tiga kali," tutur Arman.

Namun, Arman mengatakan dalam tiga kali pengiriman tersebut ia menggunakan modus dan jumlah yang berbeda-beda.

"Jumlahnya ratusan (kilogram) dan ini yang paling besar jumlahnya," ujar Arman.

Ia turut mengatakan seluruh barang haram tersebut dari wilayah Aceh.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/13/06395051/5-fakta-penyergapan-penyelundupan-500-kilogram-ganja-di-pelabuhan-tanjung

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke