Salin Artikel

Ini Alasan Dishub Bekasi Larang Truk dan Bus Melintas di Jalan Perjuangan

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi mulai menerapkan larangan truk pengangkut tanah melintas di Jalan Perjuangan dan Jalan Pejuang, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Rabu (2/10/2019).

Kepala Seksi Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi Bambang Normawan Putra mengatakan, pelarangan itu bertujuan mencegah kerusakan konstruksi jalan.

Selain itu juga agar jalan terhindar dari tumpahan tanah. Apalagi sebentar lagi akan masuk musim hujan.

"Di kedua jalan itu kalau ada mix (campur) kendaraan kecil dan kendaraan besar itu rawan kecelakaan. Jadi itu untuk mencegahnya. Tapi, yang lebih penting adalah konstruksi jalan, rusaknya jalan akibat truk tanah. Sama K3-nya kebersihan jalannya. Takutnya kan musim hujan nanti berceceran tanahnya," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Bambang menambahkan, pelarangan itu juga bertujuan untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kedua jalan pada jam-jam sibuk.

Sebab, sebelumnya pada jam sibuk, kemacetan sering terjadi akibat adanya truk pengangkut tanah.

"Adanya truk tanah itu jadi penghambat arus lalu lintas di kedua jalan itu. Jadi untuk urai kemacetan juga," ujar Bambang.

Adapun untuk truk pengangkut tanah dilarang melintas di kedua jalan tersebut pada pukul 05.00 hingga pukul 22.00 WIB.

Selain itu, jenis truk lainnya dan bus juga dilarang melintas pukul 05.00-10.00 WIB dan pukul 15.00-22.00 WIB.

Rambu pelarangan truk kini sudah terpasang di kedua jalan. Dalam hal ini, polisi bisa menilang sopir truk yang melanggar rambu tersebut.

"Kalau penindakan penilangan polisi bisa tilang soalnya kan ada rambu. Sejak ada rambu sudah ada penilangan bagi yang melanggar, cuma kalau tidak tilang kita putar balikkan saja kembali mereka, kita arahkan kembali masuk tol," ujar Bambang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/02/14420261/ini-alasan-dishub-bekasi-larang-truk-dan-bus-melintas-di-jalan-perjuangan

Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke