Salin Artikel

Rentetan Penangkapan Terduga Teroris Setelah Peristiwa Penusukan Wiranto

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menjadi target serangan teroris yang terpapar radikalime ISIS.

Wiranto ditusuk di Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019) usai menghadiri sebuah acara di Universitas Mathla'ul Anwar.

Polisi langsung mengamankan sepasang suami istri, yakni SA dan FA. Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, kedua tersangka penyerangan Wiranto tersebut hanya simpatisan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), bukan termasuk dalam struktur.

SA diketahui hanya rekrutan salah satu tokoh sentral JAD, yakni Abu Zee. Tapi, bukan berarti SA ini langsung masuk ke dalam JAD.

"Afiliasinya saja yang ke JAD. Tidak secara eksplisit bahwa dia (SA) itu JAD," ujar Dedi saat konferensi pers di Gedung Mabes Polri, Jumat (11/10/2019).

Sementara itu, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) Polri telah mengamankan Abu Zee pada 23 September 2019 lalu di wilayah Tambun, Kabupaten Bekasi.

Abu zee diamankan bersama delapan teroris lainnya di wilayah Jakarta dan Bekasi yang tergabung dalam kelompok JAD Bekasi.

Jaringan teroris di Bali

Tak berselang lama setelah peristiwa penyerangan terhadap Wiranto, Tim Densus 88 Antiteror dan Counter Transnational and Organize Crime (CTOC) Polda Bali menangkap dua terduga teroris berinisial AT dan ZAI di wilayah Jembrana, Bali, pada Kamis.

Keduanya diketahui berstatus ayah dan anak. Mereka diduga telah berbaiat kepada pimpinan ISIS Abu Bakar Al Baghdadi.

Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja mengatakan, AT memiliki hubungan dengan SA atau Abu Rara, tersangka penusukan terhadap Wiranto. Pasalnya, AT dan Abu Rara tergabung dalam satu grup yang disebut "Menanti Al Mahdi".

Oleh karena itu, AT diduga mengetahui rencana penyerangan terhadap Wiranto.

"AT mempunyai hubungan dekat dengan (pelaku penyerangan Wiranto di Banten) dan berada dalam satu grup 'Menanti Al Mahdi'," kata Hengky melalui keterangan tertulis, Sabtu (12/10/2019).

Jaringan teroris di Jakarta dan Bekasi

Pada Jumat (12/10/2019), Tim Densus 88 Antiteror Polri juga menangkap terduga teroris yang berbaiat dengan kelompok Abu Zee, berinisial TH di sebuah rumah di Jl. Bambu Larangan, Cengkareng, Jakarta Barat.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, TH diduga pernah mengikuti idad atau pelatihan di Taman dan Lapangan Perumahan Puri Cendana. Bahkan, TH disebut mengetahui perencanaan aksi amaliyah oleh kelompok Abu Zee.

Saat penggerebekan di kediaman TH polisi menemukan sejumlah barang bukti, di antaranya dua buah bendera, satu lembar foto pahlawan pembela Islam, delapan kertas catatan ISIS, serta sebilah pisau lipat di dalam tas selempang hitam yang digunakan TH.

Pada Minggu (13/10/2019), Tim Densus 88 kembali menggeledah kontrakan seorang teroris berinisial NAS di daerah Tambun, Kabupaten Bekasi.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, NAS diduga terlibat dalam kelompok media sosial pendukung ISIS atau Daulah. Dia juga diketahui berbaiat kepada Al Baghdadi bersama dengan kelompok Abu Zee.

"Dia berbaiat kepada Al Baghdadi bersama dengan kelompok Abu Zee. Bahkan, dia juga pernah membahas tentang khilafah bersama dengan kelompok Abu Zee," kata Argo, Minggu.

NAS juga merupakan ustaz dari organisasi bernama Khilafatul Muslimin. Khilafatul Muslimin merupakan organisasi yang menentang Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan UUD 45.

Saat penggerebekan, polisi menemukan sejumlah barang bukti terkait ISIS di antaranya buku panduan jihad, delapan dabiq buku ISIS, sebuah buku Al Khilafah.

Saat ini, belum ada pernyataan resmi dari polisi tentang keterkaitan penangkapan teroris di Jakarta dan Bekasi dengan peristiwa penusukan Wiranto.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/14/08014901/rentetan-penangkapan-terduga-teroris-setelah-peristiwa-penusukan-wiranto

Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke