Salin Artikel

Polemik Jalur Sepeda Bercat Impor dengan Anggaran Rp 73 Miliar....

Dana itu dianggarkan Dinas Perhubungan dalam kegiatan pemeliharaan prasarana rekayasa lalu lintas di koridor busway.

Adapun anggaran itu semula Rp 4,4 miliar lalu ada penambahan dana Rp 69,2 miliar hingga total anggarannya menjadi Rp 73,7 miliar.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pihaknya juga sudah memiliki master plan terkait pembangunan jalur sepeda itu. Ia menargetkan tahun 2022, sepanjang 500 kilometer jalur sepeda selesai.

“Tahun ini kami targetkan selesai 69 kilometer. Sehingga tambahan ini akan digunakan untuk membangun secara bertahap,” kata Syafrin.

Anggaran Terpaksa Ditunda

Namun,anggaran itu ditunda sesuai kesepakatan anggota DPRD Komisi B saat rapat dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta tentang pembahasan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.

Kesepakatan itu ditunda lantaran Komisi B ingin mengetahui rencana induk pembangunan jalur sepeda keseluruhannya.

Komisi B menilai rencana jalur sepeda ini belum jelas. Mereka juga mempertanyakan tiba-tiba saja anggaran itu melonjak naik.

Sekertaris Komisi B Pandapotan Sinaga juga mempertanyakan kenaikan angka anggaran yang tinggi. Padahal, jalur sepeda dinilai bukanlah suatu program yang mendesak.

“Kenapa angka tiba-tiba naik program gimana? perencanaannya gimana? ini saya pikir anggaran dipaksakan? Masa sekian hari naik? Kalau belum mendesak ya hapus saja,” kata Pandapotan.

Penjelasan Dishub Anggaran Naik Tiba-tiba

Syafrin menjelaskan, perubahan anggaran ke Rp 73 miliar itu lantaran program jalur sepeda saat ini menjadi prioritas Pemrov DKI Jakarta. 

Sementara, awalnya program itu hanya program biasa. Sehingga ketika ada revisi anggaran KUA PPAS awal Oktober ini langsung ditambahkan anggaran oleh pihaknya.

“Jadi bulan Juli sudah program sudah ada tapi belom kami implementasikan ke prioritas utama. Saat ini Pemrov memprioritaskan program ini artinya kebutuhan jadi penting sehingga kami tambahkan anggarannya. Terus dari operator angkutan umum apakah dari commuterline, transjakarta, MRT, LRT juga kami fasilitasi jalur sepeda agar pergerakan dari dan ke stasiun terdekat bisa mudah,” ucap Syafrin.

Syafrin juga menyebut anggaran tersebut itu tidak sepenuhnya menggunakan jalur sepeda. Melainkan dibagi dua kegiatan untuk pembangunan jalur sepeda dan marka ganjil genap.

Dari dua kegiatan itu, ada lima komponen pengalokasian anggaran tersebut.

Pertama, Pemrov DKI mengalokasikan sekitar Rp 496 juta untuk rambu lalu lintas allumunium composite sepanjang 300 meter persegi.

Kedua, dana itu dialokasikan juga sekitar Rp 11 miliar untuk marka jalan thermoplastic putih sepanjang 34.700 meter persegi.

Ketiga, anggaran itu juga dialokasikan untuk Marka coldplastic bewarna sebesar Rp 61 miliar sepanjang 89.888 meter persegi.

Keempat, pembuatan marka thermoplastic kuning sepanjang 472 meter persegi dialokasikan sebesar Rp 146 juta.

“Terakhir anggaran itu digunakan untuk pita penggaduh sepanjang 450 meter persegi dengan anggaran Rp 439 juta,” tuturnya.

Anggaran Cat Impor

Anggaran paling besar itu tercantum dalam kegiatan Marka coldplastic bewarna dengan anggaran Rp 61 miliar.

Ada tiga cat yang dipakai untuk pembuatan jalur sepeda maupun marka ganjil genap, yakni merah, hijau, dan kuning. Sementara, putih untuk pembatasnya.

Menurut Syafrin, cat bewarna yang digunakan menggunakan bahan coldplastic ini diimportnya dari luar negeri.

Sementara untuk yang berwarna putih bisa dibeli di dalam negeri.

Ia mengatakan, pembelian cat itu sudah rutin digunakan untuk keperluan Dishub yang lain.

Syafrin mengatakan, alasan tetap menggunakan cat import itu lantaran memiliki kualitas yang baik dan bisa tahan hingga delapan tahun.

"Daya tahan marka coldplastic bisa sampai 8 tahun, selama jalan tidak rusak," kata dia.

Jumlah pesepeda diklaim meningkat

Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) mengungkapkan, ada peningkatan tiga kali lipat jumlah pesepeda yang melintas di jalur sepeda saat uji coba.

Adapun uji coba sepeda itu sudah dilaksanakan sejak 17 September 2019 kemarin.

Penelitian ITDP itu dilakukan pada tiga hari Senin, Rabu, dan Jumat di empat jalur saat uji coba di Jakarta pada jam-jam sibuk sekitar pukul 07.00 WIB hingga 08.00 WIB. Adapun jalur yang diteliti, yakni MH Thamrin, Imam Bonjol, Pramuka,dan Pemuda.

“Lebih tepatnya begini sampai bulan Oktober ini dengan uji coba jalur sepeda, jumlah pesepeda meningkat lebih dari 3 kali lipat,” ujar Faela Sufa, Direktur ITDP Indonesia.

Misalnya, sebelumnya pada Jalan MH Thamrin ke arah TU Gas terdapat peningkatan 2,1 kali.

Sebelumnya, di MH Thamrin terdapat 23 sepeda di jam-jam sibuk, namun saat ini setelah ada uji coba ada peningkatan menjadi 48,5 sepeda.

Lalu pada jalan Imam Bonjol ada peningkatan 3,8 kali.

Sebelumnya, di Imam Bonjol terdapat 11 sepeda di jam-jam sibuk, namun saat ini setelah ada uji coba ada peningkatan menjadi 42sepeda.

Kemudian pada jalan Pramuka peningkatannya tidak terukur.

Sementara pada jalan Pemuda ada peningkatan 5,6 kali.

Sebelumnya, di Pemuda terdapat 8 sepeda di jam-jam sibuk, namun saat ini setelah ada uji coba ada peningkatan menjadi 45 sepeda di jam-jam sibuk.

Terkait urgensinya,Syafrin menyebutkan saat ini selama hampir sekitar satu bulan jalur sepeda berlangsung saat uji coba ada peningkatan jumlah pesepeda di sejumlah jalur sepeda.

“Peningkatan 580 persen artinya rata-rata 8 orang per jam yang melintas jadi 47 atau 48 pesepeda per jam,” kata Syafrin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/30/09542331/polemik-jalur-sepeda-bercat-impor-dengan-anggaran-rp-73-miliar

Terkini Lainnya

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Megapolitan
Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Megapolitan
Eks Manajer Resto Ramen Hotmen Milik Hotman Paris Ditangkap Usai Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta

Eks Manajer Resto Ramen Hotmen Milik Hotman Paris Ditangkap Usai Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke