Salin Artikel

Cerita Korban Penipuan WO Pandamanda, Dekorasi Kumuh hingga Tester Makanan Sisa

Satu per satu korban pun bermunculan menceritakan kisah mereka telah ditipu oleh pemilik WO tersebut, Anwar Said.

Saat ini, Anwar Said sudah ditangkap polisi atas tuduhan penipuan dan penggelapan.

RM (29), salah satu calon pengantin yang akan menikah Juli 2020 ini kaget bukan main mendengar kabar Pandamanda tersangkut wedding organizer bodong. 

RM dan pasangannya sudah mempercayakan Pandamanda mengurus pernikahan mereka nanti. Mereka bahkan sudah mentransfer separuh lebih dari total biaya. 

Mulanya, RM bersama CD calon suaminya tak mengetahui perihal pemberitaan terkait WO Pandamanda yang menipu puluhan calon pengantin sepertinya.

Ia mengetahui pemberitaan tersebut belum lama ini melalui berita yang diberikan oleh saudaranya.

Mencoba mencari pembenaran, di awal membaca berita RM sempat tak ingin percaya.

Setelah melihat foto Anwar Said memakai baju tahanan, tubuhnya langsung gemetar.

"Saya tahu itu justru baru kemarin. Pas tahu tertipu, langsung nangis," kata RM kepada TribunJakarta.com, Kamis (6/2/2020).

"Kan saya nikah di bulan Juli tahun ini. Tapi waktu itu sudah chat dengan WO nya sekitar bulan November tahun lalu," jelasnya.

RM masih mengingat percakapannya dengan pihak Pandamanda.

"Mas apa paketannya masih ada?" tanya RM kala itu.

"Ya masih ada. Kalau mau kita ketemuan di Citos aja," jawab WO Pandamanda.

Dari situ, RM sudah merasa agak curiga karena pihak wedding organizer membalas cepat.

"Lalu diajak ketemuannya di luar juga," beber RM.

Untuk memastikan, akhirnya RM dan CD meminta pertemuan dengan pihak WO bodong di kantor dan diiyakan Anwar Said.

"Kecurigaan saya sempat berkurang," ungkapnya.

Akhirnya selepas Magrib, Sabtu (23/11/2019), RM dan CD bertemu dengan Anwar di kantornya, Depok.

Di awal pertemuan, RM melihat Anwar sosok yang ramah dan baik.

"Dia ngejelasin promo tuh di situ. Mulai dari free foto, cincin, undangan dan segala macam."

"Sampai puncaknya dia nawarin bonus lain kalau saya mau bayar DP 50%," jelas RM.

"Mas promonya sampai kapan?" sahut RM memotong pembicaraan.

"Ini sampai Minggu aja mbak," sahut Anwar.

Menurut RM, penawaran promo dari Anwar Said hanya sehari saja.

Keduanya sempat bimbang akhirnya mereka memutuskan mentransfer uang ke rekening bank Anwar Said sebesar Rp 23 juta.

"Itu dari paket yang saya ikut sebesar Rp 50 juta. Selanjutnya saya fotoin buktinya, karena saya TF via ATM," jelas RM.

"Bismillah ya mas, semoga lancar," ujar RM di keterangan foto bukti struk DP.

"Ih baru mau aku tanya. Semoga lancar ya mbak," balas Anwar cepat.

"Mas kalau ada apa-apa kasih tahu saya ya," sahut RM.

Sejak transfer uang tanda jadi, RM jarang berkomunikasi lagi dengan Anwar Said.

"Saya mikirnya nikahnya masih bulan Juli ya. Jadi jarang banget kontak Anwar dan dia juga enggak kasih kabar apa-apa ke saya," ungkap RM.

Anwar Susah Dihubungi

Dua bulan berselang, tepat pada pertengahan Januari, RM mencoba menghubungi Anwar.

Satu, dua pesan bahkan lebih, tak pernah mendapatkan balasan dari Anwar sementara postingan promo melalui Whatsapp masih aktif.

"Jadi sudah enggak segampang dulu. Pas habis TF itu, jadi saya yang kejar-kejar dia."

"Nah yang food testing juga saya yang chat pas lihat postingan dia yang food test."

"Baru itu yang dia balas dari sekian banyak chat saya."

Sekalinya membalas, RM mencoba bertanya untuk mendapat kesempatan mencicipi sampel kateringnya.

"Mas aku mau dong food testing," balas RM di postingan WA Anwar.

"Buat berapa orang?" balas Anwar.

"6 orang mas," jawab RM.

"Maksimal 4 orang," balas Anwar.

"Sudah habis situ mulai susah lagi. Saya terus chat akhirnya kata dia ayuk di daerah Cililitan."

"Cuma letak pastinya saya lupa," kata RM.

Test food makanan sisa

Sesampainya di tempat yang dijanjikan, RM, CD dan keluarganya tiba di sebuah acara pernikahan orang lain.

Kala itu sekira 4 orang calon pengantin termasuk dirinya dari WO Pandamanda akan food test di lokasi tersebut.

RM menggambarkan kondisinya kumuh kala melihat pesta tersebut.

Menurut dia, dekorasi pernikahan tersebut terlihat tak bagus.

Bahkan menampilkan kesan yang negatif karena dari segi tempat dan makanan sudah tak terlihat baik.

"Pas datang kok dekornya rada kumuh. Makanan pun sudah habis padahal acara masih berlangsung sampai jam 13.00 WIB, sedangkan itu masih jam 12.00 WIB," ungkap dia.

Sampai melihat suasana, mata RM terus mencari keberadaan Anwar.

Sayangnya, RM tak melihat batang hidup pemilik WO bodong tersebut kala itu.

Ia malah bertemu dengan seseorang bernama Agus, tukang dekor.

"Mas Agus gimana mau test food, Mas Anwar enggak ada?" keluhnya pada Agus.

"Maaf banget test food-nya habis. Ini sisa asinan aja," jawab Agus santai.

"Pas di lokasi saya sampai siang. Di situ WA si Anwar juga ceklis satu."

"Ketemu Agus test food-nya sisa asinan aja. Ya akhirnya saya di suruh ke kantor aja ketemu Anwar," katanya.

Dirundung kesal, calon suami RM sempat emosi kepada Agus.

Ia memperingatkan agar WO Pandamanda tak melakukan hal seperti itu.

Tak terasa, RM bersama keluarganya sampai kembali ke kantor WO Pandamanda.

Seperti tester makanan, kejanggalan kembali terjadi.

Sesampainya di kantor, Anwar tak ada dan Agus yang dihubungi terus berkelit.

"Dari situlah saya mulai kembali curiga lagi ya. Walaupun di situ saya tetap test food 4 macam makanan, seperti sop bakso, rendang, ayam kecap dan asinan."

"Saya juga diberikan bukti DP bulan November lalu dari WO," katanya.

Itulah pertemuan kedua dan terakhir sebelum RM mengetahui WO Pandamanda merupakan WO bodong.

"Setelah dari situ saya memang enggak kontekan lagi sama Anwar."

"Makanya pas sudah tahu begini, saya masukkan laporan juga ke Polres Depok hari ini," ucap RM.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sudah Setor Rp 23 Juta Calon Pengantin Ini Menangis, Minta Test Food Dikasih Sisa Makanan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/07/05250061/cerita-korban-penipuan-wo-pandamanda-dekorasi-kumuh-hingga-tester-makanan

Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke