Salin Artikel

Untung Rugi Formula E Bagi Jakarta, Promosi Pariwisata tetapi Dianggap Rusak Cagar Budaya

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak kritik yang muncul terkait gelaran balap mobil listrik Formula E di Jakarta pada Juni mendatang.

Polemik yang terjadi menyusul rencana ini juga tidak sedikit. Dari mulai persoalan lintasannya yang berlokasi di Monas, anggaran yang mencapai triliunan, hingga masalah izin lokasi acaranya.

Namun, PT Jakarta Propertindo sebagai penyelenggara mengklaim bahwa gelaran ini memberikan banyak manfaat bagi Jakarta.

Berdasarkan hal itu, sebenarnya seperti apa untung rugi penyelenggaraan Formula E bagi Jakarta?

Apa untungnya?

1. Mendukung program Presiden

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Dwi Wahyu Daryoto selaku Chairman of Organizing Commitee Formula E 2020 Jakarta menilai gelaran Formula E sejalan dengan program kerja Presiden Joko Widodo.

Program kerja yang dia maksud yakni percepatan program kendaraan bermotor listrik yang diteken Jokowi melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019.

Selain itu, lanjut Dwi, gelaran balap mobil listrik ini juga bisa dijadikan momentum untuk menciptakan citra Indonesia sebagai negara yang mulai bermigrasi ke kendaraan teknologi listrik.

Formula E 2020 dinilai bisa meningkatkan sinegritas antar stakeholder terkait untuk peralihan menuju kendaraan teknologi listrik.

2. Ajang promosi pariwisata Indonesia

Selain mendukung program Presiden, gelaran balap mobil listrik yang dilengkapi 4.000 toilet bertaraf internasional itu dinilai bisa mendongkrak pariwisata Indonesia.

Dwi mengungkapkan, sebanyak 4.000 toilet berstandar internasional disediakan sebagai ajang promosi pariwisata Indonesia, bukan semata event olahraga.

Jumlah toilet itu diklaim bisa menggambarkan jumlah turis atau penonton yang akan mendatangi Formula E 2020 Jakarta.

"Kalau memang tadi ada 4.000 toilet, kalau yang antre (setiap toilet) saja 10 orang, itu sudah 40.000 orang," kata Dwi.

Promosi pariwisata Indonesia juga bisa dilihat dari sisi perkawinan antara cagar budaya kawasan Monas dan migrasi menuju teknologi kendaraan listrik. Sehingga, Formula E 2020 bisa menampilkan sisi harmoni antara tradisi, kebudayaan, dan teknologi.

Sependapat dengan Dwi, wartawan senior otomotif, Arief Kurniawan menganggap gelaran balap mobil listrik Formula E 2020 Jakarta berpotensi menciptakan citra baik bagi Indonesia dan Jakarta.

Pemerintah dan pihak penyelenggara Formula E 2020 bisa memperkenalkan kawasan Monas di kancah Internasional sebagai cagar budaya sekaligus citra 'ramah lingkungan' untuk dijadikan lokasi balap mobil listrik.

Sehingga, pemerintah bisa mendapatkan sejumlah keuntungan sekaligus yakni citra positif untuk pariwisata dan keuntungan secara finansial.

3. Tingkatkan pendapatan negara

Dwi memperkirakan peningkatan gross domestic product (GDP) Indonesia dalam penyelenggaraan Formula E 2020.

Dwi mengatakan, berdasarkan perhitungan Bank Indonesia, GDP Indonesia bisa meningkat sebesar 0,02 persen dalam balapan yang hanya berlangsung sehari tersebut.

Jumlah itu lebih besar dibandingkan pendapatan GDP Indonesia saat penyelenggaraan Asian Games 2018 lalu, yakni 0,08 persen selama 2 minggu.

"Dari tim BI itu menghitung dampak persentase increase terhadap GDP satu hari tanggal 6 (Juni) itu 0,02 persen," kata Dwi.

Sehingga, Dwi yakin Formula E 2020 bisa menghasilkan pendapatan riil bagi negara sebesar Rp 500-600 miliar.

Kerugian gelaran balap mobil listrik

Tak hanya dukungan, gelaran balap mobil listrik ini juga menuai kritik dari anggota DPRD DKI Jakarta.

1. Habiskan anggaran

Fraksi PDI-Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta juga mengkritik besarnya anggaran yang dikeluarkan Pemprov DKI untuk penyelenggaraan ajang balap Formula E itu.

Anggota fraksi PDI-P Gilbert Simanjuntak mengatakan ajang balap mobil listrik yang digelar di Hongkong memakan biaya sekitar 250 hingga 300 juta dollar Hong Kong (HKD), atau setara dengan Rp. 529 miliar (asumsi 1 HKD = Rp 1.763).

Sementara, Pemprov DKI mengeluarkan dana berlipat ganda untuk menyelenggarakan ajang balap mobil listrik itu.

"Apa yang membedakan biaya penyelenggaraan di Jakarta dua kali lipat biaya di Hong Kong, sementara bahan untuk membangun ada di Indonesia (batu, semen, pasir)," ujar Gilbert dalam pesannya, Selasa (11/2/2020).

2. Bikin banjir

Selain itu, Gilbert mengatakan kawasan Monas bahkan Istana Negara terancam banjir imbas pengaspalan lintasan Formula E di lokasi itu.

Menurut dia, pengaspalan yang dilakukan jelas menutup susunan batu alam di pelataran Monas.

Sehingga membuat aliran air tersendat dan akan mengancam area tersebut hingga Istana Negara yang berada di seberangnya.

"Menutupi cobblestone dengan hotmix akan membuat banjir semakin berat di kawasan Monas dan Istana," ucap Gilbert dalam pesannya, Jumat (15/2/2020).

Untuk mengakali ancaman banjir, Pemprov DKI Jakarta harus membangun saluran air di sekitar lintasan.

Hal itu juga menyalahi aturan karena secara tak langsung sudah mengutak atik kawasan Monas sebagai sebuah cagar budaya nasional.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/16/08424811/untung-rugi-formula-e-bagi-jakarta-promosi-pariwisata-tetapi-dianggap

Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke