Pasalnya, berdasarkan pengalaman Pilkada sebelumnya, pengumuman pasangan yang diusung biasanya disampaikan parpol jelang penutupan pendaftaran di KPU.
"Saya tidak sama sekali merasa digantung. Dari dulu sampai sekarang ketika saya maju jadi calon wakil wali kota (2011) dan calon wali kota (2016), itu biasa jika pengumuman last minute," kata Idris di kantor Dinas Perhubungan Kota Depok, Rabu (11/3/2020).
"Jadi biasa-biasa saja, jangan baper," ia menambahkan.
Idris yang bukan merupakan kader partai hingga saat ini belum mendapat dukungan parpol.
Meski demikian, ia mengaku berharap mendapat dukungan parpol, salah satunya dari PKS.
Ia mengaku masih cinta dengan PKS, salah satu partai yang mengusungnya saat Pilkada 2016.
Namun, ia tidak menutup pintu bagi parpol lain yang ingin mengusungnya. Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan lima parpol.
"Saya terserah si pemilik kendaraan. Kalau mau mengulurkan kendaraan pada saya dan saya bisa menumpang, saya akan ambil," tutur Idris.
"Yang penting, kendaraannya bagus, lulus uji KIR, bagus, enak, nyaman. Biar kendaraan lama, harus lulus. Kendaraan baru juga harus lulus KIR," tambah dia.
Saat ini, PKS yang punya 12 kursi di parlemen, terbanyak di antara partai lain, masih mengutamakan kadernya sendiri guna bertempur di Pilkada Depok 2020.
Ketiga adalah Hafid Nasir, Imam Budi Hartono, dan T Farida Rahmayanti.
Mereka adalah hasil pengerucutan dari lima balon yang sebelumnya telah dikeluarkan PKS untuk dikenal warga Depok berdasarkan hasil Pemilihan Internal Raya (Pemira PKS).
Presiden PKS Sohibul Iman sebelumnya mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih memperjuangkan pencalonan salah satu dari tiga kader tersebut.
Sohibul menekankan, pihaknya untuk saat ini tak akan mengacuhkan perjuangan ketiga bakal calonnya yang telah melalui proses panjang.
Namun, ia mengakui, tidak menutup kemungkinan pihaknya mengusung calon lain nantinya, salah satunya Wali Kota Depok petahana Mohammad Idris.
Pasalnya, konstelasi politik kedepan tidak bisa ditebak.
"Misalkan tiba-tiba dari pihak lawan ada calon kuat yang kita kalkulasi tidak mungkin dihadapi oleh (tiga balon) ini, ya bisa saja ada calon baru dari eksternal atau internal," tutur Sohibul seusai acara Latansa PKS Kota Depok di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (16/2/2020).
Meski demikian, Iman meyakini PKS akan mengusung salah satu dari tiga kader tersebut sebagai calon wali kota Depok.
Sementara Idris sebagai petahana, kata dia, bisa saja diusung sebagai calon wakil wali kota.
"Saya yakin dari tiga itu yang kita ambil. Idris masuk dari jalur khusus juga mungkin saja, tapi posisinya bisa saja Idris jadi wakil, (calon) Pemira jadi walinya," katanya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/11/14495021/belum-digandeng-partai-jelang-pilkada-depok-2020-idris-biasa-pengumuman