Salin Artikel

Uji Kir Berbasis Elektronik di Depok, Diklaim Cegah Manipulasi hingga Hemat Waktu

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok resmi meluncurkan program smart card BLUe (buku lulus uji elektronik) sebagai pengganti buku uji kir manual pada Rabu (11/3/2020) lalu.

"Ini salah satu implementasi realisasi komitmen kami menjadi salah satu dari 100 kabupaten dan kota yang melaksanakan program pemerintah terkait smart city," jelas Wali Kota Depok, Mohammad Idris di kantor Dinas Perhubungan Kota Depok, Rabu.

Idris berujar, sistem uji kir berbasis elektronik ini membawa beragam keuntungan. Efektif dan efisien, kata dia. Sebab, pengujian dilakukan oleh alat, bukan tenaga manusia.

"Transparan, cepat, bebas pungli dan juga dari sisi masalah percepatan pelayanan. Memang, kami ingin menyelesaikan persoalan perhubungan tidak parsial, tapi secara terpadu," kata Idris.

Tekan manipulasi data

Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Dadang Wihana menyebut bahwa sistem uji kir berbasis elektronik yang diluncurkan Pemkot Depok sanggup menekan potensi manipulasi data.

Dengan sistem elektronik, seluruh pencatatan uji kir akan diisi secara otomatis sehingga minim tenaga manusia.

"Kalau dia tidak lulus ya harus diulang. Kami tidak bisa manipulasi data, karena data per titik sudah terekam dalam sistem termasuk foto. Jadi tidak bisa diberikan kartu uji jika tidak lulus uji," ujar Dadang.

"Pasti, tidak mungkin lagi manipulasi data atau pemalsuan data," tambah dia.

Dadang mengungkapkan bahwa sistem ini bakal selaras dengan kebijakan audit rutin oleh Kementerian Perhubungan.

Pemkot Depok ia sebut tak mungkin berani menyelewengkan data uji kir.

"Misalnya tidak lulus, tapi kalau kami loloskan, kami akan kena saat diaudit," kata Dadang.

"Mungkin selama ini akurasi data kami banyak kelamahan. Saat ini secara lebih akurat bisa menjamin keselamatan kendaraan," lanjut dia.

Buat mendukung transparansi ini, pengujian kir untuk perusahaan-perusahaan otobus (PO) pun tak lagi dilakukan di tempat mereka. Semua uji kir harus dilakukan langsung di kantor Dinas Perhubungan Kota Depok.

Dadang menggaransi tidak ada lagi pengujian kir di tempat, kecuali di terminal-terminal saat musim libur seperti Lebaran.

"(Uji kir PO) juga langsung di sini juga. Jadi semua harus ter-record, akurat, dan terintegrasi di pusat, jadi kita tidak memberikan lagi pengujian di tempat," ujar dia.

Pangkas waktu antrean

Di samping mencegah manipulasi, sistem BLUe disebut mampu memangkas durasi antrean.

Hal ini terbilang wajar lantaran sistem uji kir yang telah terotomatisasi dan sedikit melibatkan tenaga manusia akan bekerja lebih cepat.

"Biasa butuh 45 menitan kalau manual, karena kami gunakan alat smoke tester. Itu lama mendeteksinya, juga banyak bias, sehinggga butuh kejelian penguji," jelas Dadang.

"Sekarang tinggal masukkan alat dan lihat record-nya. Bisa menghemat waktu separuh dari waktu yang ada," ia menambahkan.

Kelak, hasil uji kir baik lulus maupun tidak juga telah berbasis elektronik seluruhnya. Kalkulasi yang biasanya dikerjakan secara manual, akan dilakukan oleh komputer sehingga perhitungan akan kian cepat.

"Untuk line ini 20 menit maksimal, jika menunggu pendaftaran dan segala macam, totally butuh 1 jam saja," kata Dadang.

Di samping itu, jajaran Pemkot Depok disebut masih terus mengulik kemungkinan penerapan sistem pendaftaran daring untuk uji kir.

Apabila ini berhasil, maka durasi uji kir akan semakin ringkas karena para pemilik kendaraan bermotor tinggal datang untuk mengujikan kendaraannya.

Segala proses administrasi yang diperlukan saat pendaftaran sudah bisa dilakukan secara daring, sebelum ia datang ke lokasi uji kir.

"Kami sedang memperbaiki untuk pendaftaran online. Selama ini kan masih daftar dengan cara datang manual. Saat ini dengan BJB sedang kami coba buat sistem daftar online," pungkas Dadang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/13/07112061/uji-kir-berbasis-elektronik-di-depok-diklaim-cegah-manipulasi-hingga

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke