Salin Artikel

"Shifting" Jam Kerja Dinilai Mampu Kurangi Antrean Penumpang di Stasiun Bekasi

Ketentuan jam kerja itu tertuang dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 8 Tahun 2020 tentang Pengaturan Jam Kerja pada Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat yang Produktif dan Aman dari Covid-19 di Wilayah Jabodetabek.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mendukung kebijakan itu. Menurut dia, dengan adanya sistem shift, antrean di stasiun Bekasi berkurang dari masa penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebelumnya.

Sehingga penumpang tak perlu berdesakan mengantre di peron-peron untuk naik kereta rel listrik (KRL) atau commuter line.

Hal itu diungkapkan Tri usai meninjau Stasiun Kota Bekasi pagi tadi.

“Antrean pada saat peak hours bisa lebih dari 700 orang, sekarang hanya 300 sampai dengan 500 orang,” ucap Tri, Senin.

Ia mengatakan, antrean di Stasiun Bekasi relatif lebih mudah diatur dari biasanya saat sistem shift ini mulai diberlakukan lantaran masuk kantor dengan sistem sif.

Dia mengatakan, membatasi 250 orang di maksimal orang yang mengantre untuk masuk ke stasiun.

“Kalau ada sistem sif ini kan membagi jam kerja panjang, sehingga yang antre itu bisa diatur lebih panjang. Orang tidak ada lagi yang terburu-buru untuk mengejar masuk kantor,” kata Tri.

Ia mengatakan, jika memang ada penumpukan di commuter line selama beberapa hari ini, pihak Pemkot akan menyiapkan bus-bus reguler.

Namun, ia mengklaim saat ini penumpang masih masih kondusif meski bus transjakarta belum dioperasikan di Bekasi.

“Melihat pergerakan penumpang masih sangat kondusif walaupun bus transjakarta belum dioperasionalkan. Tapi kita akan meminta PO bus yang ada di Kota Bekasi untuk mengeluarkan kendaraan nonreguler dan cadangan bila dibutuhkan,” ujar Tri.

Meski demikian, ia berharap dengan adanya sistem shift, penumpang di stasiun bisa jaga jarak fisik (physical distancing).

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/15/12542821/shifting-jam-kerja-dinilai-mampu-kurangi-antrean-penumpang-di-stasiun

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke