Salin Artikel

Sebagian Besar Pasien Covid-19 di Depok Lebih Pilih Isolasi Mandiri daripada Dirawat di RS

DEPOK, KOMPAS.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok merilis data jumlah kasus aktif atau pasien yang masih ditangani karena positif Covid-19.

Dari data tersebut, diketahui bahwa jumlah warga Depok positif Covid-19 lebih banyak yang isolasi mandiri di rumah masing-masing daripada dirawat di rumah sakit.

Pada Selasa (17/6/2020), terdapat 224 kasus aktif di Depok. Sebanyak 141 orang melakukan isolasi mandiri dan hanya 83 pasien yang dirawat di rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita menyampaikan bahwa proporsi ini belum berubah drastis hari ini. Jumlah pasien positif Covid-19 di Depok masih lebih banyak yang karantina mandiri di kediaman masing-masing.

"Memang diharuskan (setelah dikonfirmasi positif Covid-19, dirawat di rumah sakit). Tapi namanya orang kan banyak pertimbangan," ujar Novarita kepada Kompas.com, Jumat (19/6/2020).

"Ada yang punya anak kecil. Mereka beralasan, 'bagaimana anak saya, tidak ada yang jagain'. Namanya orang kan. Kalau benda mah iya tinggal ditaruh di sono," lanjut dia.

Novarita berujar, Pemerintah Kota Depok telah berupaya mendorong sebanyak mungkin pasien positif Covid-19 agar mau dirawat di rumah sakit.

Pasalnya, isolasi mandiri di rumah masing-masing berpotensi menyebarkan virus corona ke orang-orang lain, terlebih jika kondisi rumahnya kurang kondusif untuk isolasi mandiri.

Apalagi, Pemerintah Kota Depok telah bekerja sama dengan beberapa rumah sakit yang didedikasikan khusus untuk isolasi para pasien positif Covid-19, yakni RS Hasanah Graha Afiah (HGA) dan RS Citra Medika.

"Pak Wali (Kota Depok, Mohammad Idris) sudah instruksi agar yang isolasi mandiri harus masuk rumah sakit. Dan sudah lumayan banyak yang masuk," tutup Novarita.

Data terbaru per Kamis (18/6/2020), total sudah ada laporan 680 pasien positif Covid-19 di Depok, sebanyak 432 di antaranya dinyatakan sembuh, sedangkan 34 lainnya meninggal dunia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/19/16011001/sebagian-besar-pasien-covid-19-di-depok-lebih-pilih-isolasi-mandiri

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke