Salin Artikel

Tim Ahli Butuh Dua Pekan Teliti Struktur Bata di Stasiun Bekasi

Sebagai informasi, telah dibentuk tim untuk meneliti sejarah struktur bata itu. Tim tersebut terdiri dari Balai Pelestarian Kebudayaan Banten, Tim Ahli Cagar Budaya unsur Pemkot Bekasi, dan kontraktor double double track (DDT).

“Sebelumnya dipertanyakan publik Insya Allah dalam hitungan dua minggu ke depan kami akan melakukan penelitian, setelah itu kami akan bikin resumenya, sehingga dua minggu ke depan bisa kelihatan hasilnya,” ujar Ali Anwar saat dikonfirmasi, Selasa (18/8/2020).

Tidak hanya meneliti struktur bata, Ali mengatakan, timnya juga akan meneliti seluruh bangunan di Stasiun Bekasi yang dinilai punya cerita sejarah zaman Belanda.

Ali merinci untuk sementara pihaknya menemukan tiga hal. Pertama, struktur batu bata yang diduga gorong-gorong.

Kemudian, ada temuan tumpukan batu bata di sisi selatan Stasiun Bekasi yang diduga sebagai pondasi gorong-gorong tersebut. Lalu, ada jendela dan ornamen-ornamen bangunan lama.

“Jadi kalau kita buat semacam heritage-nya ada etalase itu nanti akan menjadi beragam di atasnya,” ucap Ali.

Ali memastikan penelitian sejarah itu tak akan mengganggu proyek pembangunan rel dwi ganda atau double double track (DDT).

Hasil penelitian ini nantinya akan diputuskan apakah nantinya bangunan yang diduga cagar budaya itu akan dibuatkan situs tersendiri.

“Ya nanti kita akan buat rekomendasi ke Wali Kota (buat situs), rekomendasi ke Dirjen Perkeretaapian dan langkah-langkah kita ke depannya bagaimana,” ujar dia.

Adapun struktur bata yang diduga cagar budaya itu ditemukan di bawah tanah saat mengerjakan proyek pembangunan double double track ( DDT) atau rel dwi ganda di Stasiun Bekasi, tepatnya di perimeter Stasiun Kota Bekasi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/19/09264871/tim-ahli-butuh-dua-pekan-teliti-struktur-bata-di-stasiun-bekasi

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke