Salin Artikel

Kadisnaker Sebut Banyak Perusahaan di Kabupaten Bekasi Tak Lapor jika Karyawannya Terpapar Covid-19

“Salah satu kelemahan dari perusahaan ketika ada awal kejadian mereka terkadang tidak proaktif melapor kepada kita,” ujar Suhup saat dihubungi, Selasa (25/8/2020).

Menurut Suhup, perusahaan-perusahaan biasanya melapor ada penemuan karyawannya terpapar Covid-19 jika jumlahnya sudah banyak.

Hal tersebut membuat virusnya menyebar ke orang lain secara masif tanpa ada tracing menyeluruh.

“Kalau sudah kejadian mereka tidak bisa menangani, baru mereka lapor kepada kita. Padahal kita sudah sampaikan di banyak kesempatan ketika ada yang terpapar Covid-19 segera lapor kepada kita,” kata dia.

Suhup mengatakan, seharusnya perusahaan itu proaktif melaporkan secara rutin perkembangan kondisi karyawannya, sehingga Pemkab Bekasi bisa langsung melacak orang-orang terdekat dan keluarga karyawan yang terpapar virus corona tipe-2 itu.

“Karena sebesar apapun perusahaan dan sebanyak apapun uangnya itu kalau sudah ada yang positif Covid-19 tidak akan mampu menangani. Karena menyangkut karyawan, lingkungan, keluarga karyawan, kan tidak bisa,” ujar dia.

Suhup mengatakan, banyaknya klaster perusahaan di wilayahnya akan jadi evaluasi bagi Pemkab Bekasi.

Pihak Pemkab Bekasi juga telah membuat tim untuk mengawasi lebih ketat perusahaan-perusahaan agar tetap menaati aturan protokol kesehatan.

“Saya sampaikan kepada perusahaan bahwa Covid-19 ini belum selesai. Jangan lengah dan menganggap remeh tetap harus lakukan protokol kesehatan, pengaturan jam kerja karyawan, pembatasan karyawan, dan juga hand sanitizer. Yang tidak kalah penting keterbukaan, jangan sampai kalau Covid-19 sudah menyebar baru dilaporkan ke kita,” tutur dia.

Sebelumnya, sebanyak 238 karyawan perusahaan LG Electronics di kawasan MM 2.100 Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terpapar Covid-19.

Hal tersebut dikemukakan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah.

“Iya 238 (orang karyawan yang terpapar Covid-19). Masih di-tracking,” kata Alamsyah.

Alamsyah menambahkan, kasus berasal dari seorang karyawan yang bekerja di bagian staf kantor ditemukan meninggal dunia terpapar Covid-19 pada 19 Agustus lalu.

Kemudian, sekitar 600 karyawan diperiksa. Saat diperiksa, ditemukanlah 238 karyawan terpapar Covid-19.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/26/10344971/kadisnaker-sebut-banyak-perusahaan-di-kabupaten-bekasi-tak-lapor-jika

Terkini Lainnya

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke