Berdasarkan data yang dipaparkan akun Instagram Pemprov DKI (@dkijakarta), tercatat 1.372 orang dimakamkan menggunakan protap Covid-19 pada periode 1 hingga 25 September 2020.
Jumlah tersebut merupakan angka tertinggi selama pandemi Covid-19 di Ibu Kota.
Kemudian sebanyak 1.183 orang dimakamkan menggunakan protap Covid-19 pada Agustus, 630 orang pada Juli, 575 orang pada Juni, 892 orang pada bulan Mei, 1.241 orang pada bulan Apri, serta 355 orang pada Maret 2020.
Sebagian besar jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19 berada di TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur, yakni sebanyak 3.388 orang. Lalu, sebanyak 2.145 orang dimakamkan di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat.
Dua TPU tersebut memang disediakan Pemprov DKI Jakarta sebagai tempat pemakaman jenazah Covid-19.
Sementaram sebanyak 51 orang dimakamkan di TPU-TPU lainnya di Ibu Kota, namun tak disebutkan secara rinci lokasi TPU tersebut.
Selanjutnya 126 orang dimakamkan di pemakaman tanah wakaf, 264 orang dimakamkan di TPU luar DKI, dan 274 orang dikremasi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengungkapkan, tak semua jenazah yang dimakamkan dengan protap itu merupakan pasien yang telah terkonfirmasi positif Covid-19.
Di antara mereka bahkan ada yang masih menunggu hasil tes PCR tetapi kemudian meninggal dunia.
"Ini adalah mungkin mereka-mereka yang belum sempat dites (Covid-19), oleh karenanya belum bisa disebut sebagai positif, atau sudah dites tapi belum ada hasilnya," ujar dia, Senin (30/3/2020).
Meskipun demikian, Pemprov DKI tetap mengimbau warga untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19 agar angka kematian terus menurun.
"Jangan lelah untuk saling menjaga dan disiplin patuhi protokol kesehatan. Tetaplah di rumah, bepergianlah hanya jika memiliki urusan sangat penting," tulis keterangan dalam unggahan akun Instagram Pemprov DKI, Sabtu (26/9/2020).
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/27/08403591/tertinggi-1372-orang-dimakamkan-dengan-protap-covid-19-sepanjang