Salin Artikel

Polisi Gadungan Rampok Toko Bunga, lalu Culik dan Aniaya Pegawainya

Hal itu dikatakan Asmad (48), pemilik toko bunga tersebut saat dihubungi, Jumat.

“Karyawan saya sempat dipukul dengan kunci roda sampai puising,” ujar dia.

Peristiwa itu berawal saat empat orang, yang Asmad sebut sebagai polisi gadungan, mendatangai tokonya pada pukul 21.15 WIB. Mereka menghampiri empat pegawainya yang bernama Iqbal, Aep, Doyok dan Iwan.

Tanpa basa-basi, keempat karyawan yang sedang berkumpul itu digeledah orang-orang yang mengaku polisi tersebut.

“Dia geledah kantong, ya layaknya polisilah. Habis itu dibilang jangan kumpul-kumpul, jangan kumpul-kumpul, terus dicek apakah ada narkoba atau tidak,” kata Asmad.

Saat penggeledahan berlangsung, salah satu pelaku masuk ke toko untuk menggasak tiga telepon genggam dan sejumlah uang yang ada di lemari toko. Tas dan dompet yang ada juga diambil.

Setelah digeledah, empat pegawai toko itu mau dibawa ke kantor polisi dengan dalih ingin diperiksa.

“Katanya ingin didata administrasi. Mau diperiksa pakai narkoba atau tidak,” kata Asmad.

Namun, satu karyawannya berhasil kabur saat mau dibawa para pelaku.

Setelah masuk ke dalam mobil, para pelaku justru membawa para korban berkeliling. Iqbal lantas bertanya kepada salah satu pelaku, mereka hendak dibawa ke kantor polisi mana.

Namun para pelaku tidak mau menjelaskan.

Karena curiga, Iqbal sempat melakukan perlawanan di dalam mobil. Dia menendang salah satu pelaku.

“Teman pelaku satu lagi belain. Iqbal dipukul pakai kunci roda di bagian kepala, sampai pusing,” ucap dia.

Selama di mobil, para pelaku mengambil handphone para korban

Akhirnya, para korban diturunkan di flyover Pancoran, Jakarta Selatan.

“Diturunin di sana sekitar jam 22.00 WIB. Pas turun, Aep dan Doyok disuruh lari ke lampu merah, habis itu balik lagi ke mobil. Bilangnya sebagai hukuman. Namun pas lari, mereka ditinggal pelaku,” kata dia.

Beruntung ketiga korban masih memiliki satu handphone yang belum diambil pelaku. Tiga karyawan itu akhirnya menelepon Asmad untuk minta pertolongan.

Dia telah melaporkan kasus itu ke polisi.

“Kemarin dari polsek dan polres sudah datang ke tempat saya. Mudah-mudahan cepat tertangkap,” ujar dia.

Kompas.com telah menghubungi pihak Polsek Makasar dan Polres Jakarta Timur untuk menanyakan kasus itu. Namun pesan yang dikirim Kompas.com belum ditanggapi pihak Polsek Makasar dan Polres Jakarta Timur.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/09/14122521/polisi-gadungan-rampok-toko-bunga-lalu-culik-dan-aniaya-pegawainya

Terkini Lainnya

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke