Salin Artikel

Jakarta Velodrome Kembali Dibuka untuk Publik, Ini Syarat Berolahraga di Sana

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta International Velodrome (JIV) kembali dibuka untuk publik, sejak Senin (19/10/2020) pekan ini.

Pembukaan JIV seiring dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.

Dibukanya kembali Jakarta International Velodrome juga bisa mengakomodir warga Jakarta yang hendak beraktivitas olahraga.

Manager Jakarta International Velodrome (JIV) Raswandika Sutman mengatakan, sebelum memasuki area Velodrome, para pengunjung diwajibkan mengisi data pada formulir yang telah disediakan atau bisa mengisi melalui tautan bit.ly/daftarpengunjungJIV atau bisa juga melakukan scan QR Code yang telah sediakan.

"Dengan menggunakan QR Code, pengelola Jakarta International Velodrome akan mengetahui asal usul pengunjung. Misalnya apakah warga ber-KTP Jakarta maupun dari luar Jakarta," ucap Raswandika dalam keterangannya, Rabu (21/10/2020).

Selain itu, melalui QR Code akan terekam jumlah rombongan dan berapa lama pengunjung berada di area Velodrome.

Riswandika menuturkan, selama PSBB transisi kali ini, pengelola Jakarta International Velodrome juga membatasi pengunjung hanya sebanyak 1.500 orang atau 50 persen dari kapasitas normal yakni sebanyak 3.000 orang.

Meski begitu, para pengunjung tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19.

Adapun yang wajib dipatuhi seperti, memakai masker sesuai standar kesehatan yang berlaku, melakukan pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan dengan sabun, disarankan membawa hand sanitizer, menjaga jarak, berolahraga secara mandiri dan tidak berkerumun.

"Anak usia 0-9 tahun dan lansia di atas usia 60 tahun untuk sementara dilarang masuk. JIV juga tidak menyediakan parkir bagi pengunjung yang membawa kendaraan," kata dia.

Selama masa PSBB transisi kali ini, jam operasional Jakarta International Velodrome yakni Senin - Kamis pukul 06.00-09.00 dan 16.00-21.00 WIB. Sedangkan di hari Jumat - Minggu pukul 06.00-21.00 WIB.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/21/15091971/jakarta-velodrome-kembali-dibuka-untuk-publik-ini-syarat-berolahraga-di

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke