Salin Artikel

Ormas Sering Bentrok di Ciledug, Polisi Diminta Tak Kompromi dan Berani Bubarkan

TANGERANG, KOMPAS.com - Pengamat Kepolisian dan Dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Andrea Poeloengan mengatakan semestinya polisi berani membubarkan dan melarang kegiatan organisasi masyarakat (ormas) yang seringkali terlibat bentrokan di Ciledug, Kota Tangerang.

Dia mengakui, kepolisian dan TNI sudah memberikan pembinaan teritorial kepada ormas, tetapi jika memang tidak bisa dibina dan masih melakukan bentrok, sebaiknya dilakukan pembubaran dan pelarangan.

"Jika tidak bisa dibina, segera saja lakukan tindakan represif dengan penegakan hukum, yang kemudian diikuti dengan pembubaran atau pelarangan," kata dia saat dihubungi melalui pesan teks, Jumat (30/10/2020).

Andrea mengatakan, polisi tidak boleh memberikan kompromi untuk ormas atau oknum ormas yang melakukan bentrokan.

Bahkan, lanjut Andrea, ormas tersebut bisa sangat layak dijerat dengan pasal pidana apabila bentrokan sudah mengancam keselamatan dan stabilitas Kamtibmas.

"Sudah sangat layak jika ormas dan oknum ormas yang mengganggu dan melanggar hukum dan ketertiban sosial dikenakan juga TPU (Tindak Pidana Umum)," tutur dia.

Seperti diketahui bentrokan antar-ormas seringkali terjadi di daerah Ciledug Kota Tangerang.

Dalam kurun waktu berdekatan pada 29 September lalu bentrokan ormas terjadi lantaran salah satu anggota ormas dianiaya oleh sekelompok orang.

Kemudian bentrokan kembali terjadi pada Kamis (29/10/2020) kemarin antara ormas Pemuda Pancasila dan Forum Betawi Rempug (FBR).

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Sugeng Hariyanto mengatakan, keributan dipicu oleh penurunan bendera salah satu ormas yang berseteru.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/30/15440981/ormas-sering-bentrok-di-ciledug-polisi-diminta-tak-kompromi-dan-berani

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke