Pihak RW disebut sebagai ujung tombak pendataan warga yang baru kembali dari luar kota.
"Kami sarankan demi sayangnya mereka ke keluarga, selalu melakukan rapid test pada saat kedatangan di Depok," jelas Dedi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/11/2020).
Sebagai informasi, rapid test bukan alat diagnosis yang efektif untuk mengetahui seseorang terpapar virus corona atau tidak. Pasalnya, akurasinya tidak 100 persen.
Namun demikian, kata Dedi, warga depok yang memperoleh hasil reaktif dari rapid test diminta melapor ke pihak RW atau puskesmas domisili masing-masing.
Keputusan selanjutnya ada di tangan puskesmas. Pihak RW mesti memastikan warga yang bersangkutan menjalankan isolasi mandiri.
"Nanti saat reaktif, segera isolasi mandiri, dipantau oleh RW setempat dalam konsep RW siaga. Jadi begitu, pengawasannya berada di kampung (RW) siaga," kata Dedi.
"Dari situ kan nanti juga masuk ke sini, ke relawan contact tracing," ujarnya.
Kasus Covid-19 di Depok terus bertambah. Berikut data terakhir yang diumumkan pada Selasa kemarin:
Kasus kumulatif (keseluruhan)
- Pasien positif: 7.328 orang (bertambah 54)
- Pulih: 6.130 orang (bertambah 106)
- Wafat: 204 orang (bertambah 1)
- Pasien positif sedang diisolasi dan dirawat: 994 orang (berkurang 53)
- OTG sedang dipantau: 865 orang
- ODP sedang dipantau: 268 orang
- PDP sedang diawasi: 110 orang
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/04/16374781/warga-depok-yang-pulang-dari-libur-panjang-diimbau-rapid-test