BTT dalam APBD DKI 2020 sebesar Rp 188 miliar. Namun dalam rancangan APBD-P yang kini dibahas di DPRD DKI Jakarta angkanya membengkak jadi Rp 5,19 triliun.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, anggaran BTT yang membengkak itu dialokasikan di bidang kesehatan, pemulihan ekonomi, dan jaringan pengamanan sosial akibat Covid-19.
"Penanganan kesehatan antara lain pemberian honor tenaga kesehatan, pembelian alat penanganan Covid-19 yang diajukan oleh Dinas Kesehatan," kata Anies saat pidato untuk menanggapi pandangan fraksi-fraksi DPRD DKI di Gedung DPRD DKI, Jumat (6/11/2020).
Anies menambahkan, anggaran itu juga akan digunakan untuk pengadaan masker bagi masyarakat yang diajukan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), pemberian honor relawan tenaga kesehatan yang diajukan oleh Badan Kepegawaian Daerah, dan pemberian akomodasi bagi tenaga kesehatan yang diajukan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Selain itu, kata Anies, ada juga alokasi anggaran untuk penanganan dampak ekonomi.
Untuk penyediaan jaring pengaman sosial, Anies mengatakan ada dua kegiatan yaitu pemberian sembako buat masyarakat yang diajukan oleh Dinas Sosial serta beasiswa yang diajukan Dinas Pendidikan.
"Pemberian beasiswa anak tenaga kesehatan yang meninggal dalam penanganan Covid-19 yang diajukan oleh Dinas Pendidikan," kata Anies.
Dia juga menyatakan, anggaran yang membengkak tersebut dalam pelaksanaannya sudah mendapat pengawasan dari pihak terkait untuk proses transparansi anggaran.
"SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) atau UKPD (Unit Kerja Perangkat Daerah) telah mendapatkan pendampingan dari Kejaksaan Tinggi, BPKP dan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk pengawasan agar penggunaan belanja bansos (bantuan sosial) dan BTT dimanfaatkan secara efektif untuk penanganan pandemi Covid-19," ujar Anies.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/06/16150961/anggaran-belanja-tidak-tetap-melonjak-2752-persen-ini-penjelasan-anies