"Lama-lama kan capek juga biaya, belum insentif nakesnya (tenaga kesehatan), belum alatnya," kata Pepen seperti dikutip Tribun Jakarta, Senin (1/3/2021).
Pepen menyebutkan, penanggulangan pandemi Covid-19 mau tak mau mengganggu kegiatan lain pemerintahan.
Ditambah lagi, pandemi Covid-19 bukan cuma menimbulkan dampak terhadap kesehatan masyarakat, tetapi juga menciptakan efek domino terhadap berlangsungnya roda perkonomian.
"Sehingga terganggu (pembangunan) infrastruktur yang lain. Kan sekarang kita separuh (APBD Kota Bekasi) fokuskan ke sini, ke penanganan Covid-19," ujar Rahmat.
"Belum lagi kondisi ekonomi, pedagang yang masih terganggu, tempat hiburan, investasi, kemudian pengangguran kan banyak efek lanjutannya," kata dia.
Situasi pandemi Covid-19 di Kota Bekasi, sebagaimana di beberapa wilayah di Jabodetabek, sedang menurun usai puncak kasus akibat sederet liburan panjang, tetapi tetap masih tinggi
Penurunan itu belum signifikan jika dibandingkan jumlah kasus sebelum liburan-liburan panjang.
Tingkat keterpakaian tempat tidur isolasi Covid-19 di rumah-rumah sakit (bed occupancy rate, BOR), misalnya, diakui Pepen masih di atas 50 persen.
"BOR 66 persen per hari ini. Kalau sudah 80 persen itu hati-hati," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/02/15164811/setahun-pandemi-covid-19-wali-kota-bekasi-bilang-capek-juga-biayanya