Salin Artikel

Pemprov DKI Jakarta Kejar Target Vaksinasi Lansia, Jemput Bola hingga Pendamping Juga Disuntik Vaksin

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berambisi menuntaskan proses vaksinasi untuk masyarakat lanjut usia di DKI Jakarta sebelum Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

"Kita akan kejar sehingga 90-95 persen lansia bisa tuntas divaksin sebelum Idul Fitri nanti," kata Anies dalam keterangan video, Senin (12/4/2021) malam.

Gencarnya vaksinasi kelompok lansia dilakukan untuk menekan angka kematian di Jakarta akibat Covid-19.

Sejak kasus perdana Covid-19 diumumkan pada 2 Maret tahun lalu hingga per 13 April 2021, total angka kematian di DKI Jakarta berjumlah 6.482 kasus.

Setelah tiga bulan program vaksinasi berjalan, penyuntikan vaksin untuk kelompok lansia sudah mencapai 58,9 persen, atau 537.125 lansia untuk dosis pertama.

Sedang untuk dosis kedua baru mencapai 196.464 orang, atau 21,6 persen dari total target vaksinasi untuk lansia di Jakarta berjumlah 911.631 orang.

Untuk mewujudkan target 95 persen sebelum Idul Fitri, Anies membuat beragam kebijakan vaksinasi, berikut adalah sejumlah kebijakan yang diambil Pemprov DKI Jakarta untuk melancarkan proses vaksinasi kelompok lansia:

Vaksinasi untuk pendamping

Anies mengeluarkan kebijakan agar warga pendamping lansia yang akan disuntik vaksin bisa ikut mendapatkan vaksin tanpa harus mendaftar terlebih dahulu.

Kelapa Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, warga pendamping cukup mendampingi dan membawa dua orang lansia yang sudah terdaftar melalui website dki.kemkes.go.id, atau didaftarkan lewat RT/RW setempat.

"Yang penting untuk mereka yang mendampingi, jadi mereka yang memang bawa, dari rumah bisa orangtuanya atau siapa saja yang bisa dihadirkan," kata Dwi melalui telepon, Selasa (13/4/2021).

Dua orang lansia yang dibawa ke tempat vaksinasi merupakan lansia yang akan melakukan vaksinasi dosis pertama, bukan dosis kedua.

Dwi juga mengatakan untuk memudahkan proses, pendamping cukup datang bersama dua orang lansia dan tidak perlu mendaftar terlebih dahulu.

"Nanti langsung (divaksin) di tempat, enggak (perlu daftar) nanti malah ribet," ujar Dwi.

Penyuntikan tentu tetap harus memenuhi syarat penyuntikan vaksin yaitu kriteria berusia di atas 18 tahun dan tidak memiliki komorbid (penyakit penyerta) yang berbahaya.

Libatkan pejabat eselon II

Selain mengundang vaksinasi dengan cara memberikan vaksin untuk pendamping, Pemprov DKI Jakarta juga menurunkan pejabat eselon II mereka untuk dijadikan koordinator vaksin di tiap kecamatan.

"Dari eselon II Pemprov, semua OPD (organisasi perangkat daerah) itu dibagi habis untuk menjadi korwil setiap kecamatan, ujar Dwi.

Dwi memberikan contoh Kepala Biro Keuangan misalnya akan ditunjuk sebagai koordinator di wilayah kecamatan tertentu untuk membantu proses vaksinasi lansia.

Tim dari Biro Keuangan akan membantu petugas vaksinasi di wilayah tugas untuk melengkapi kekurangan yang ada, selain membantu proses vaksinasi lansia yang lebih banyak lagi.

"Nanti dilihat maslahnya apa, apa kebutuhan yang perlu dibantu melalui Biro Keuangan misalnya," ucap dia.

Jemput bola ke rumah warga

Sedangkan di tingkat kecamatan dan kelurahan, Dwi menjelaskan para petugas camat dan lurah diminta untuk menjemput bola ke rumah-rumah warga yang terdapat lansia.

Petugas kecamatan kelurahan nantinya akan mendatangi setiap rumah warga dan memberikan edukasi terkait vaksinasi sekaligus melakukan screening awal.

"Tim bersama juga tim kesehatan turun ke rumah-rumah juga melakukan semacam screening awal, memotivasi lansia diajak untuk vaksinasi," tutur Dwi.

Petugas kecamatan dan kelurahan juga diminta menggunakan fasilitas kendaraan operasional dinas untuk dijadikan fasilitas antar jemput lansia yang hendak divaksin.

"Termasuk sepeda motor," kata dia.

Dwi bertutur, selain melakukan antar jemput dan mengunjungi warga, petugas kelurahan dan kecamatan juga diminta untuk berkoordinasi dengan pihak swasta terkait dengan tempat vaksinasi dilakukan.

Kerja sama dilakukan bisa dengan klinik swasta maupun dengan rumah sakit yang ada di lingkungan sekitar warga.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/14/07071371/pemprov-dki-jakarta-kejar-target-vaksinasi-lansia-jemput-bola-hingga

Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke