Situs corona.jakarta.go.id memperlihatkan pergerakan grafik kasus positif yang cenderung mendatar di minggu terakhir Agustus hingga minggu pertama September 2021.
Penambahan kasus harian ada di kisaran angka 300 hingga 700 kasus per hari.
Angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan penambahan kasus harian yang mencapai lebih dari 14 ribu kasus pada 12 Juli lalu.
Periode Juli, atau pasca libur Lebaran, dianggap sebagai puncak dari gelombang kedua penyebaran Covid-19 di Jakarta.
Lonjakan kasus di gelombang kedua ini jauh lebih tinggi daripada lonjakan kasus di gelombang pertama pasca libur tahun baru 2021. Saat itu, kasus harian tertinggi ada di kisaran 4 kasus.
Lonjakan kedua ini diperparah dengan munculnya virus Corona varian Delta dari India yang juga menyebabkan tsunami Covid-19 di India.
Pasien di RSDC Wisma Atlet berkurang
Penurunan jumlah pasien terlihat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta Pusat.
Pada Senin (6/9/2021), jumlah pasien di rumah sakit tersebut adalah 778 orang. Dengan demikian, tingkat keterisian tempat tidur di RSDC Wisma Atlet saat ini adalah 9,8 persen.
Angka ini sudah jauh menurun dibandingkan saat terjadi lonjakan kasus Covid-19 pada Juli lalu, di mana tingkat keterisian tempat tidur ada di atas 80 persen.
Seiring dengan berkurangnya jumlah pasien, tempat isolasi terpusat milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Rusun Nagrak, Jakarta Utara, dan Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan, ditutup.
Tenaga kesehatan yang semula bekerja di kedua fasilitas isolasi mandiri tersebut kini sudah dikembalikan ke RSDC Wisma Atlet.
Data teranyar
Data terbaru corona.jakarta.go.id menunjukkan bahwa Jakarta mencatatkan sebanyak 852.692 pasien positif Covid-19 per 5 September 2021.
Sebanyak 833.765 di antaranya sembuh, 13.342 meninggal, dan 5.585 lainnya masih menjalani perawatan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/06/11464251/kondisi-covid-19-terkini-di-jakarta-grafik-kasus-mendatar-dan-jumlah