DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah perajin tahu dan tempe di Kota Depok bakal melakukan aksi unjuk rasa pada hari ini. Hal itu menyusul akibat melambungnya harga kedelai.
Koordinator lapangan aksi unjuk rasa, Sugimin mengatakan bahwa aksi ini akan dilakukan secara damai agar aspirasi mereka dapat tersampaikan dengan baik.
"Jadi aksi kita itu teatrikal, artinya supaya pesan ini sampai ke semua pihak. Jadi ini aksi damai," kata Sugimin, saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/2/2022).
Rencananya, aksi ini juga bakal dihadiri oleh perajin tabu dan tempe di seluruh Depok, yang akan dimulai pukul 10.00 WIB di Sentra Produksi Tempe, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok.
Sugimin memastikan aksi digelar dengan tetap menjaga protokol kesehatan dan bakal dilakukan secara damai.
"Mulai pukul 10.00 WIB, untuk seluruh (perajin tahu dan tempe) di Depok. Suasana pada pandemi seperti ini kita menjaga prokes dan imbau ke kawan-kawan aksi ini aksi damai," ujar Sugimin.
Dia menyatakan, permasalahan kenaikan harga kedelai selalu terjadi setiap tahun secara bertahap. Karena hal itu, dia berharap tuntutan perajin tahu tempe dapat segera diatasi pemerintah.
"Karena dari tahun 2008 ya begini-begini saja, cuma hanya (tuntutan aksi ini) dikembalikan ke Bulog saja urusan kedelai ini, sama seperti beras supaya harganya tidak naik terus seperti panjat pinang," ujar Sugimin.
"Harus ada batasan, jangan sampai setiap hari, kita belanja naik-naik terus. Kalau naik terus kan nanti kita enggak tahu polanya seperti apa," lanjut dia.
Sebelumnya diberitakan, Mulai hari ini para perajin tahu dan tempe di Pulau Jawa akan mogok produksi selama tiga hari, yakni Senin (21/2/2022) hingga Rabu (23/2/2022).
Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syaifuddin, aksi mogok tersebut merupakan respons terhadap mahalnya harga kedelai di pasaran saat ini.
"Rencananya 21, 22, 23 Februari (aksi mogok dilakukan), kalau pemerintah tidak mengabulkan tuntutan kami," kata Aip kepada Kompas.com, Minggu (20/2/2022).
Menurut dia, awalnya hanya perajin di Jabodetabek dan Jawa Barat yang akan melakukan aksi mogok ini. Namun, secara sukarela perajin di Banten, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur menyatakan ikut aksi mogok tersebut.
Aip mengatakan, saat ini harga kedelai diperdagangkan di kisaran harga Rp 11.000. "Dari harga Rp 9.000 sekarang sudah Rp 11.000," sebutnya.
Oleh karena itu, perajin menuntut pemerintah untuk menstabilkan harga kedelai di pasaran. Apabila tuntutan ini terpenuhi, maka produksi tahu dan tempe akan kembali dilanjutkan.
Aip pun memastikan, aksi mogok tidak akan diikuti dengan aksi demonstrasi. Perajin hanya melakukan mogok produksi, dan tidak ada aksi turun ke jalan.
"Enggak mengganggu lalu lintas, enggak ada kerumunan," kata dia.
Aip mengatakan, jika pemerintah tidak mengabulkan tuntutan stabilisasi harga kedelai, mau tidak mau maka harga jual tahu dan tempe terpaksa naik.
"Selanjutnya akan naikkan harga (tahu dan tempe," ucapnya.
Dia mengaku telah berkomunikasi dengan pemerintah. Dalam pembahasan itu, pemerintah mengisyaratkan dukungan kenaikan harga jual tahu dan tempe.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/21/10045551/harga-kedelai-naik-sejumlah-perajin-tahu-dan-tempe-di-depok-gelar-aksi